PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN BERTANAM SAYUR DI PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN PANGAN KELUARGA

Mayoritas warga yang bekerja sebagai buruh tani dan tidak memiliki penghasilan sampingan, menyebabkan ibu rumah tangga di Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk kesulitan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Diketahui terdapat sebanyak 75% warga yang bekerja sebagai buruh tani dan rata-rata dari mereka tidak memiliki kegiatan lain yang dapat menambah penghasilan. Sehingga, penghasilan yang didapatkan hanya bergantung pada hasil kerja di sawah yang pendapatannya tidak menentu.

Menanggapi hal ini, program studi Pendidikan Ekonomi Universitas Nusantara PGRI mengadakan kegiatan pemberdayaan ibu rumah tangga sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat. Dalam kegiatan ini, dilakukan sosialisasi dan pendampingan budidaya tanaman organik, baik menggunakan polybag maupun hidroponik sederhana (aquaponic), di pekarangan rumah guna mendukung ketahanan pangan keluarga, serta menerapkan beberapa teknik sederhana dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong yang mudah untuk diimplementasikan, terutama oleh ibu rumah tangga.

Tahap pertama dari kegiatan pemberdayaan ini adalah kegiatan sosialisasi. Kegiatan yang diikuti oleh 15 orang ibu rumah tangga RT 27 RW 12 Desa Baleturi ini dinarasumberi oleh tim pelaksana pengabdian masyarakat dan mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UN PGRI Kediri.

Kemudian, dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu pelatihan dan praktik menanam sayuran yang dibimbing oleh petugas PPL dengan diberikan penjelasan tentang sistem penanaman sayuran di lahan pekarangan dengan media tanam polybag dan hodroponik sederhana (memanfaatkan botol-botol bekas). Sesi pertama dari tahap ini adalah penggunaan media tanam polybag dalam menanam sayur. Selama proses ini, para peserta diajari secara langsung cara membuat media tanam berkualitas dengan memperhitungkan komposisi tanah, kompos dan sekam yang akan dimasukkan ke dalam polybag. Tidak hanya itu, peserta juga diberikan penjelasan mengenai pemilihan bibit sayuran yang siap tanam, pemupukan, pengairan dan cara merawat sayuran agar terhindar dari hama.

Gambar 1: Pelatihan dan praktek mananam sayuran dengan menggunakan polybag.

Kemudian, delanjutkan dengan sesi kedua, yaitu menanam sayuran dengan menggunakan hidroponik sederhana (memanfaatkan botol-botol bekas). Kegiatan yang dilakukan, yaitu melakukan menyemaian benih dengan menggunakan rockwall, penggunaan cairan ABmix sebagai nutrisi sayuran. Setelah tahap kedua selesai, dilanjutkan dengan tahap selanjutnya yang berupa pendampingan peserta dengan memberikan bibit sayuran yang siap tanam, ember, gayung dan polybag beserta isinya (tanah, kompos, sekam), serta pembagian media tanam, yaitu benih, rockwall dan AB mix kepada peserta dari RT 27 Desa Baleturi.

Gambar 2: Pelatihan dan praktek mananam sayuran dengan hidroponik sederhana

Tahap terakhir dari kegiatan pemberdayaan ini adalah mengadakan monev sebagai media komunikasi dan konsultasi terkait penanaman tanaman sayuran, misalnya dalam pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, pemupukan, pengendalian hama atau penyakit, dan gulma. Dalam hal ini, pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan agar tanaman dapat bertahan hidup.

Karena media tanam yang digunakan memiliki volume terbatas, maka frekuensi penyiraman harus memperhatikan kondisi tanah atau tempat penanaman. Selanjutnya, bila diperlukan, dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik cair, sehingga nantinya, sayuran yang dihasilkan adalah sayuran organik. Lalu, yang tidak kalah penting adalah perlindungan tanaman dari hama. Namun, karena gangguan hama dan penyakit yang terjadi relatif kecil, maka prosesnya dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan mengambil dan menghilangkannya dengan tangan. Secara umum, pemeliharaan tanaman dengan sistem hidroponik sederhana relatif mudah.

Dengan adanya program pemberdayaan ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan para ibu rumah tangga dalam mengelola lahan pekarangan yang lebih produktif dengan menanam berbagai tanaman sayuran menggunakan media polybag dan hidroponik sederhana (aquaponik). Dengan demikian, kebutuhan sayuran yang sehat dan aman akan terpenuhi dan secara tidak langsung akan dapat mengurangi beban belanja keluarga. (Efa Wahyu Prastyaningtyas, Bayu Surindra, Elis Irmayanti, Zainal Arifin, Tjetjep Yusuf Afandi, Eunike Rose Mita Lukiani, Laelatul Zahro’, Farikhah Nur Afiyah)