PELATIHAN IMPLEMENTASI INSTRUMEN ASESMEN NON AKADEMIK (PROKASTINASI TUCKMAN) PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KOTA KEDIRI

Kegiatan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK) merupakan wadah para guru Bimbingan dan Konseling (BK) mengembangkan profesinya secara keilmuan, pribadi, dan social. Kegiatan MGBK yang dikemas dalam berbagai macam rangkaian kegiatan menjadi ajang untuk guru BK berbagi ilmu, mendapatkan ilmu, saling berbagi pengalaman di sekolah masing-masing, dan menjalin hubungan dengan teman sejawat guru BK dari sekolah lain. Oleh karena itu, kegiatan MGBK perlu dan sudah seharusnya menjadi agenda yang wajib diikuti oleh setiap guru BK.

Gabungan guru BK SMK Kota Kediri sebagai salah satu contoh gabungan guru BK yang rutin mengagendakan kegiatan MGBK. Banyak hal yang dibahas dalam kegiatan rutinan tersebut, diantaranya diskusi kasus, mendatangkan pemateri membahas kebaruan ilmu BK, dan belajar aplikasi sebuah instrumen pengukuran tingkah laku siswa. Salah satu contoh kegiatan MGBK SMK Kota Kediri yang sudah dilaksanakan adalah implementasi instrumen non akademik siswa. Instrumen non akademik yang dimaksud adalah instrumen prokastinasi Tuckman. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali yakni pada tanggal 27 Agustus 2022 bertempat di SMKN 1 Kediri dan 24 September 2022 bertempat di SMK 1 Doho Kediri.

Kegiatan terlaksana oleh adanya kerjasama tim pengabdian masyarakat dosen prodi BK UNP Kediri dengan MGBK SMK Kota Kediri. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi ilmu dari tim pengabdian dosen Prodi BK kepada bapak ibu guru BK yang tergabung dalam MGBK SMK kota Kediri terkait dengan pelancaran dan analisis instrumen non akademik prokastinasi Tuckman.

Ada apa dengan prokastinasi?. Mengapa instrumen prokastinasi diberikan kepada guru BK di MGBK SMK Kota Kediri?. Pertanyaan ini akan dijawab dan sekaligus menjadi alasan dasar mengapa instrumen prokastinasi penting diberikan di MGBK Kota Kediri.

Latar belakang dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah siswa SMK memiliki kekhususan dibandingkan dengan sekolah menengah atas dan sejajarnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 pasal 18 ayat 3 “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Kekhususan yang dimiliki oleh siswa SMK menjadi nilai lebih bagi mereka khususnya ketika mereka langsung memasuki dunia kerja setalah lulus. Siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah sesuai dengan waktu yang diberikan oleh para pendidik. Keaktifan dan kekreatifan ditunjukkan dengan perilaku atau usaha yang mereka wujudkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diagendakan. Salah satu perilaku yang harus dimiliki adalah disiplin.

Ketatnya dunia kerja, siswa SMK membutuhkan perilaku disiplin yang tinggi agar mampu berkompetisi. Akan tetapi, berdasarkan wawancara beberapa guru BK yang ada di SMK Kota dan Kabupaten Kediri terdapat siswa yang memiliki prokrastinasi tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku, menunda tugas yang diberikan saat prakerin, menunda tugas yang diberikan saat di kelas, lama memulai untuk mengerjakan praktik, dan tidak semangat ketika belajar di kelas.

Agar dapat mengetahui dengan pasti apakah siswa SMK memiliki prokastinasi dan berapa tingkat prokastinasi mereka, maka penting untuk melancarkan alat ukur. Alat ukur atau instrumen nantinya digunakan untuk mendeteksi tingkat prokastinasi siswa, sehingga nanti bisa diteruskan langkah yang sesuai untuk prorkastinasi yang dialami oleh siswa.

Seperti yang sudah disebutkan di atas. Kegiatan prokastinasi ini dilaksanakan selama dua kali. Kegiatan pertama pada tanggal 27 Agustus 2022 bertemat di SMKN 1 Kota Kediri. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah membahas terkait dengan konsep teori prokastinasi yang disampaikan tim pengabdian masyarakat prodi BK UNP Kediri.

Pada kegiatan penjelasan konsep teori prokastinasi, ada beberapa materi yang disampaikan, diantaranya pengertian, karakteristik, dampak dan juga penyebab dari prokastinasi itu sendiri. Prokastinasi merupakan perilaku psikologis yang memperbolehkan dirinya untuk menunda mengerjakan aktivitas atau tugas tertentu. Penyebab dari prokastinasi adalah adanya motivasi yang rendah, malas, kebiasaan menunda, asyik dengan kegiatan yang disenangi saja, keyakinan yang tinggi untuk bisa mengerjakan nanti saja, dan mengharapkan pekerjaan dari teman untuk dicontek.

Karakteristik dari prokastinasi terdiri dari; a) dreamer yaitu punya ide besar tapi tidak pernah dilakukan, b) perfectionis yaitu lebih baik tidak dikerjakan daripada tidak sempurna, c) worrier yaitu cemas berlebihan sehingga memilih untuk menunda mengerjakan, d) crisis maker yaitu suka menunda pekerjaan hingga mendekati deadline, e) defier yaitu kaku semauanya sendiri tidak mau diperintah atau diberikan nasehat, dan f) over doer yaitu kesulitan menolak tugas sehingga kurng dapat membagi waktu. Adapun dampak yang terjadi jika terus menerus prokastinasi adalah kecemasan yang meninggi, stress tinggi, performa akademik yang menurun, terbuangnya waaktu tanpa menghasilkan manfaat, dan etos kerja individu menjadi menurun.

Kegiatan Abdimas Sesi 1: Pemaparan Konsep Prokastinasi Tuckman oleh Tim Abdimas Prodi BK UNP Kediri di SMK I Kota Kediri
Kegiatan Abdimas Sesi 1: Peserta Pelatihan Implementasi Instrumen Prokastinasi Tuckman oleh Tim Abdimas Prodi BK UNP Kediri di SMK I Kota Kediri

Kegiatan kedua dari pelakasanaan pengabdian masyarakat di MGBK smk Kota Kediri adalah implementasi instrumen prokastinasi Tuckman. Kegiatan ini dilaksanakn pada tanggal 24 September 2022 bertempat di SMK 1 Doho kediri. Procastination Tuckmans’ Procrastination scale merupakan alat ukur prokrastinasi yang telah dikembangkanoleh Tuckman pada tahun 1991. Alat ukur ini dikembangkan untuk melihat kecenerungan melakukan prokratinasi dalam menyelesaikan tuntutan tugas akademik. Skala ini mengukur keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas dengan baik, kemampuan dalam menunda kebahagiaan, dan frekuensi menyalahkan factor eksternal saat gagal menyelesaikan tugas.

Kegiatan kedua membahas atau praktik langsung dari penggunaan aplikasi Tuckman sekaligus analisis langsung sehingga bapak ibu guru BK tidak melakukan analisis secara manual. Adapun panduan atau langkah-langkah yang diberikan kepada bapak ibu guru BK dalam MGBK SMK Kota Kediri sebagai berikut.

Cara menduplikat aplikasi instrumen prokastinasi Tuckman

1.   Setelah mendapatkan satu folder aplikasi yang berisikan master aplikasi instrumen dan master excel

2.   Pilih master aplikasi instrumen Tuckman, kemudian klik kanan, pilih kata buat Salinan (untuk menggandakan)

3.   Lanjut ke Salinan master aplikasi instrumen Tuckman, jika salinan tidak muncul dalam folder yang sama, keluar, dan cek di beranda google drive (drive saya)

4.   Ganti Salinan master aplikasi instrumen Tuckman dengan nama identitas sekolah Anda.

5.   Pastikan Salinan master aplikasi instrumen Tuckman Anda tidak terafiliasi dengan grand master atau master miliki orang lain, maka klik bagikan

6.   Download master excel dan simpan di folder baru di dokumen Anda.

Cara memindahkan data aplikasi instrumen Tuckman ke master excel

1.   Setelah Salinan master aplikasi instrumen Tuckman diganti nama sesuai dengan identitas sekolah dan sudah terpastikan tidak terafiliasi dengan grand master atau master milik orang lain, maka aplikasi bisa dibagikan ke peserta didik sebagai alat pengumpul data.

2.   Unduh data yang sudah dikerjakan oleh peserta didik, dengan buka aplikasi instrumen Tucman dan pilih “jawaban”.

3.   Pilih gambar warna hijau bergaris putih, copy semua jawaban yang ada di file tersebut ke master excel yang sudah didownload.

4.   Letakkan jawaban yang dicopy di worksheet input data, sesuaikan kolom ketika mem-pastekan data di worksheet input data.

5.   Hasil analisis data; untuk meilihat kategori dan rekomendasi dari data yang diperoleh silahkan klik worksheet analisis data.

6.   Data bisa disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, dll.

7.   Jika ingin membuat diagram bisa meng-copy dari “jawaban” yang ada di aplikasi instrumen Tuckman dan atau bisa dibuat sendiri secara manual dari data yang ada di excel.

Adapun foto dokumentasi dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Kegiatan Abdimas Sesi 2: Pemaparan Implementasi Instrumen Asesmen Non Akademik Prokastinasi Tuckman oleh Tim Abdimas Prodi BK UNP Kediri di SMK Doho 1

Kegiatan Abdimas Sesi 2: Kepala Sekolah SMK Doho I Kediri, Tim Abdimas Prodi BK UNP Kediri, dan Peserta Pelatihan

Kegiatan pengabdian masayrakat oleh tim dosen UNP Kediri di MGBK SMK Kota Kediri, merupakan   wujud   dari   tri   dharma   Perguruan   Tinggi  dosen   dan   bentuk   untuk menambah ilmu dan berbagi pengalaman antar teman sejawat bapak ibu guru BK di MGBK. Adanya kegiatan semacam ini, diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pribadi guru BK untuk mengembangkan diri dalam keilmuan profesi yang ditekuni.

(Krisphianti, Sancaya, Sukmahanggara, Ratnawati, Khususiyah, Ariyanto, Andrianie)