PELATIHAN OLAHRAGA PETANQUE BAGI GURU PJOK SMA/SMK SE-KOTA KEDIRI

Saat ini olahraga petanque berkembang pesat sejak 2011 lebih dari 20 propinsi dan di Jawa Timur ada 35 induk organisasi Kota/Kabupaten. Kejuaraan level Internasional, Nasional dan daerah sudah banyak mulai Sea Games, Kejuaraan dunia, PON, PORPROV, POPDA pelajar dan even lain. Dalam rangka pembinaan olahraga petanque diperlukan sistem partisipasi yang komprehensive dan kolaboratif  (the  best  talent  identification  is  participation).  Pencarian  bibit  atlet untuk jangka panjang diperlukan kerjasama induk cabang olahraga, akademisi dan paguyuban guru PJOK sebagai sumber sport talent scouting. Guru olahraga baik SD, SMP dan SMA merupakan ujung tombak dalam memotivasi, mengarahkan dan memberikan pengetahuan cabang olahraga prestasi.

Guru SMA/SMK di Kota Kediri saat ini belum pernah mendapatkan pelatihan tentang olahraga petanque. Sejak dikenalkan di Jawa Timur 2015 dan masuk di Kota Kediri 2017, olahraga petanque Kota Kediri memiliki pembinaan membanggakan yaitu juara umum Porprov 2019 dan kejuaraan Nasiona Junior 2018, beberapa atlet Kota Kediri masuk tim proyeksi Puslatda Jatim, kejuaraan Nasional dan Internasional sejak 2016 sampai saat ini .

Melihat kondisi ini dalam pembinaan jangka panjang diperlukan pembinaan yang berkelanjutan, sehingga diperlukan   kegiatan   melalui   pelatihan   olahraga   petanque   bagi   guru   PJOK SMA/SMK, sedangkan untuk kegiatan pelatihan Guru PJOK SD dan SMP sudah pernah dilakukan pada 2020.

Tujuan  pelatihan  ini  adalah  memberikan  informasi  tentang  olahraga  petanque yaitu sejarah, teknik, taktik atau strategi, aturan permainan, perwasitan bagi guru PJOK untuk bisa dikenalkan pada siswa, sehingga memberikan efek positif bagi induk   cabang   olahraga   untuk   bisa   menjalankan   program   pembinaan   atlet petanque jangka panjang. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan (training) olahraga petanque meliputi teori dan praktek.

Sebelum teori dan praktek diberikan, peserta diberikan free test dan setelah materi diberikan diakhiri post test. Hasil free test pelatihan adalah sebelum dilaksanakan pelatihan dari 20 peserta memperoleh rata-rata nilai 65%, sedangkan setelah memperoleh materi melalui post test memperoleh nilai 85%.Kota  Kediri  memiliki  prestasi  yang  membanggakan  selain  juara  Perwosi  Jatim, yaitu pernah juara umum Porprov 2019 cabor Petanque, juara Kejurnas Junior 2018 dan Kejurnas antar klub di Unesa nomor single 2022, selain itu even Nasional tingkat mahasiswa dua atlet memperoleh podium terbaik dan mengukuhkan Jatim sebagai juara umum Pomnas Padang 2022, pada kejuaraan Internasional atlet Kota Kediri memperoleh perunggu pada even Asia di Malaysia pada 2022.

Melihat kondisi seperti ini tentunya olahraga petanque layak dan harus dikembangkan, dikenalkan ke seluruh lapisan masyarakat sebagai olahraga baru yang semua usia bisa melakukan. Dalam hal pembinaan prestasi bahwa pencarian bibit atlet tentunya diawali dari jenjang usia dini yaitu lingkup pendidikan sekolah mulai SD, SMP,   SMA/SMK.   Sehingga   dalam   hal   ini   sangat   tepat   bila   pengenalan   dan sosialisasi melalui kegiatan pelatihan olahraga petanque bagi Guru PJOK SMA se- Kota Kediri tepat untuk menjadi ujung tombak sasaran pengembangan dan pembinaan olahraga ini pada jangka menengah dan panjang.

Materi yang diberikan adalah:

1. Teknik Olahraga Petanque

Olahraga petanque memiliki ciri khas permainan adalah “mendekatkan dan menjauhkan” artinya sedekat mungkin mendekatkan bosi (bola besi) milik sendiri dan sejauh mungkin menjauhkan bosi milik lawan dengan diukur dari boka (bola kayu). Permainan petanque   membutuhkan teknik maupun taktik yang harus dikuasai  sebelum  seseorang  bermain. Petanque  adalah  permainan  yang melibatkan konsentrasi, akurasi dan dominan permainan mental. Teknik dasar dalam bermain petanque ada dua yaitu pointing (mendekatkan) dan shooting (menjauhkan). Pointing pada petanque adalah tknik yang wajib dilakukan dan dikuasai oleh seseorang yang baru belajar petanque adalah memainkan teknik pointing.

Pointing  memiliki  arti  adalah  mendekatkan  bosi  pada  boka  sedekat mungkin. Pelana, dkk (2020: 15) pointing adalah jenis lemparan untuk mendekatkan boka target lebih dekat dari bosi lawan. Dalam melakukan pointing yang benar, bosi dipegang dengan seluruh telapak tangan dan terkepal tanpa ada ruang pada ruas jari-jari. Pointing memiliki 3 teknik saat dimainkan dalam permainan baik single, double maupun triple, yaitu:

  1. Grounded/   Roll   Pointing,   yaitu   melakukan   gerakan   rilis   bosi  dengan mendekatkan sedekat mungkin ke boka dengan cara bosi digelindingkan atau mendatar tanah (ground) seperti layaknya bowling. Nurhasan (2020: 46) bahwa teknik  rolling  pointing  biasanya dilaksanakan  pada  permukaan  lapangan  yang halus  dan  teratur,  biasanya  pemain  melakukan  dengan  jongkok  untuk menggulirkan bosi kea rah target.
  2. Half Lob Pointing, yaitu gerakan rilis bosi untuk didekatkan sedekat mungkin ke boka dengan cara melakukan dengan ketinggian lambungan bosi kurang lebih di atas 1 meter sampai dengan 2 baik dengan jongkok maupun berdiri. Lambungan berbentuk parabola, menuju titik jatuhan terbaik.
  3. High Loop Pointing, adalah bentuk teknik pointing yang dilakukan dengan lambungan bosi setinggi kurang lebih 3 meter sampai ketinggian tak terbatas, artinya  sesuai  kemampuan pelambung bosi. Biasanya ketinggian maksimal  half loop pointing adalah 3-5 meter. High Loop pointing biasanya dilakukan dengan kondisi tanah atau court terlalu lembut (soft court). Sedangkan teknik shooting memiliki arti menembak, yaitu melakukan gerakan rilis/luncuran bosi dengan tujuan menyingkirkan atau menjauhkan bosi lawan yang terdekat dari boka (bola kayu) yang dimainkan. Shooting merupakan senjata utama dalam bermain petanque, karena dengan shooting yang akurat akan menghasilkan kemenangan yang dominan, selain juga bahwa pointing juga merupakan pertahanan atau serangan awal yang menentukan kemenangan juga. Pelana, dkk (2020:17) keterampilan  shooting  adalah  salah  satu  teknik  dasar  keterampilan  lemparan dalam olahraga petanque dengan tujuan mengusir bosi lawan dari boka target. Shooting dalam permainan petanque terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
  • Ground Shooting, yaitu shooting yang dilakukan dengan menggelindingkan bosi menuju bosi lawan terdekat ke boka. Ground yang berarti dataran memiliki arti teknik meluncur bosi menggelinding secara mendatar seperti luncuran bowling. Pelaksanaan grounded shooting ini bisa dilakukan pada tanah permukaan keras (disebut hard court). Bila dilakukan pada lapangan lembut/gembur (disebut soft court) tidak bisa dilakukan karena permukaan yang terlalu lembut atau lunak.
  • Tir Aur Fer Shooting, yaitu shooting yang dilakukan dengan cara menjatuhkan bosi ke tanah dekat dengan bosi lawan, atau terdapat pantulan terlebih dulu sebelum bosi mengenai bosi lawan (rebound). Biasanya pantulan dilakukan dengan jarak dibawah kurang lebih sepuluh sentimeter ke bawah.
  • Carreau Shooting (ball to ball), yaitu melakukan shooting dengan rilis tepat di benturan bosi lawan, baik itu hasil impact/benturan adalah berpindah dan bosi lempar terhenti, ataupun sama sama pindah dari tempat semula. Shooting ini adalah   shooting   terbaik   yang   bila  dikuasai   oleh   pemain   sangatlah   bagus akurasinya dan merupakan senjata teknik terbaik dalam bermain petanque. Benturan pada  teknik  ini  akan  terjadi  stop  ball,  maksudnya  adalah  saat  bosi dengan bosi lawan berbenturan maka yang membentur berhenti dan yang terbentur  tersingkir  (change  position).  Menurut  Pelana, dkk  (2020:  17)  bahwa jenis shooting ini disebut sebagai shoot on the iron yang artinya bosi kita akan memukul keluar bosi milik lawan dan bosi kita mengganti tempat bosi lawan.

2. Aturan Dasar Bermain Petanque

Petanque memiliki prinsip permainan adalah mendekatkan bosi sendiri ke target dan menjauhkan bosi lawan dari target. Permainan ini masuk kategori olahraga konsentrasi dan akurasi sejenis olahraga bowling, billiard, panahan, golf dan lainnya yang membutuhkan akurasi. Sebelum pemula memainkan olahraga petanque wajib memahami cara memegang alat yang digunakan yaitu bosi (bola besi)  dan  boka  (bola  kayu)  sebagai target  lemparan.  Adapun  cara  memegang adalah bosi dipegang penuh oleh telapak tangan dan jari-jari menutup melingkar pada permukaan bosi, secara dominan jari yang menutup adalah jari kelingking, jari manis, jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan ibu jari ada dua kemungkinan boleh menutup atau membuka. Nurhasan, dkk (2020: 19) saat pelepasan bosi adalah  diantara  empat  jari  yang  dirapatkan  pada  bosi.  

Teknik memegang  bosi adalah diletakkan pada tengah telapak tangan atau pangkal jari-jari dengan posisi jari-jari menutup penuh dan merapat menempel pada permukaan bosi. Cara memegang bosi dipegang dengan seluruh telapak tangan dan terkepal tanpa ada ruang pada ruas jari-jari (Pelana, dkk. 2020: 15). Menurut Nurhasan, dkk (2020:19) cara memegang bosi adalah membentuk tangan lurus ke depan dengan siku agak ditekuk mengarah telapak tangan ke atas, lalu merapatkan jari dan gulung atau tutup bosi dengan jari sehingga bosi tertutup jari-jari.

Bermain petanque sangat sederhan namun membutuhkan taktik yang benar. Teknik bermain petanque ada 2 (dua) yaitu pointing dan shooting, namun taktik yang digunakan adalah attack game tactical (AGT), defend game tactical (DGT) dan attack and defend game tactical (ADGT). Aturan permainan petanque adalah game akhir  11  maksimal  13,  dengan  dimainkan  baik  dengan  waktu  maupun  tanpa waktu. Adapun nomor permainan yang dimainkan ada 11 nomor yaitu single man, single woman, double man, double woman, double mix, triple man, triple woman, triple mix A, triple mix B, shooting man dan shooting woman. Petanque dimainkan secara perseorangan maupun beregu, perseorangan laki-laki maupun perempuan dan beregu dua orang dan tiga orang baik beregu laki-laki dan perempuan atau campuran.

Tahapan dalam melakukan lemparan pada permainan petanque adalah melalui tahap  catching,  swing,  release  artinya  adalah tahap  memegang, tahap  memutar atau  ayunan  ke  belakang  satu  kali  dan  melakukan luncuran  atau  hantaran  ke depan arah target. Ketentuan perolehan poin atau angka adalah setelah semua bosi habis  kedua  pemain  atau  regu, maka  dihitung  yang  terdekat  diukur  dari  titik tengah boka (bola kayu) dengan pembanding jarak adalah bosi milik lawan. Bila bosi lebih dekat dari lawan diukur dari poros target, maka itulah poin pada petanque, perolehan angka/poin bisa terjadi satu, dua atau bahkan lebih dari dua.

Pelaksanaan   dan   metode   pengabdian   adalah   sebagai   berikut   yaitu  dengan berlokasi  di  kampus  4  UNP  Kediri  tepatnya  di  area  Sport Center  Universitas Nusantara PGRI Kediri jalan Lintasan nomor 7 Mojoroto Kota Kediri. Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan olahraga petanque dilaksanakan 2 (dua) hari yaitu tanggal 19-20 Oktober 2022 dengan pembagian dua sesi pagi dan sore meliputi materi teori dan praktek. Peserta adalah guru PJOK yang ada di SMA/SMK Kota Kediri sejumlah 20 peserta mewakili bagian dari sekolah tersebut yang diwakili satu sekolahan satu peserta. Jumlah peserta yang mengikuti ada 20 peserta yaitu 8 SMA Negeri, 2 SMA Swasta, 3 SMK Negeri dan 7 SMK Swasta.

Metode   pengabdian   masyarakat   ini   adalah   training   atau   bentuk  pelatihan. Pelatihan yang diadakan oleh dosen pascasarajana olahraga Universitas Nusantara PGRI Kediri ini meliputi materi atau teori dan praktek langsung dilapangan. Sebelum diadakan pelatihan, terlebih dulu peserta menerima soal free test untuk mengetahui sejauh mana informasi dan pengetahuan peserta guru PJOK tentang olahraga petanque. Tes soal meliputi sejarah petanque, alat yang digunakan bermain, aturan main, teknik dan dasar perwasitan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “pelatihan olahraga petanque” ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan materi teori adalah sejarah dan perkembangan organisasi petanque, pengetahuan LTAD (long term athlete development), sarana prasarana petanque,  teknik dasar,  sedangkan  materi  praktek  adalah cara memegang  alat, teknik dasar bermain, aturan dan nomor permainan serta praktek perwasitan.

Tabel 1: Data Peserta Pelatihan

No Sekolah SMA/SMK Status Sekolah Jumlah Guru PJOK
1 SMA Negeri 1 Negeri 1
2 SMA Negeri 2 Negeri 1
3 SMA Negeri 3 Negeri 1
4 SMA Negeri 4 Negeri 1
5 SMA Negeri 5 Negeri 1
6 SMA Negeri 6 Negeri 1
7 SMA Negeri 7 Negeri 1
8 SMA Negeri 8 Negeri 1
9 SMK Negeri 1 Negeri 1
10 SMK Negeri 2 Negeri 1
11 SMK Negeri 3 Negeri 1
12 SMA Pawyatan Daha Swasta 1
13 SMA Katolik Agustinus Swasta 1
14 SMK Pawyatan Daha 1 Swasta 1
15 SMK Pawyatan Daha 2 Swasta 1
16 SMK PGRI 1 Swasta 1
17 SMK PGRI 2 Swasta 1
18 SMK PGRI 3 Swasta 1
19 SMK PGRI 4 Swasta 1
20 SMK Al Huda Swasta 1
  Jumlah Peserta   20

Tabel 2: Materi Pelatihan

Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut ini yaitu pada pelatihan olahraga petanque bagi Guru PJOK SMK/SMK telah dilakukan free test dan post test. Dari hasil free test telah didapatkan hasil nilai rata-rata peserta adalah 65 sedangkan hasil post test setelah dilaksanakan pelatihan mendapatkan nilai 85. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kenaikan nilai antara 20 adalah menunjukkan program pelatihan ini berhasil dan layak dilaksanakan, walaupun ada beberapa hambatan kecil pada pelaksanaan pelatihan, antara lain jumlah sarana prasarana standar yang terbatas, cuaca yang kurang mendukung karena panas di lapangan outdoor artinya membuat kenyamanan peserta saat kegiatan sedikit terganggu namun tetap berjalan dengan lancar.

Sedangkan dalam pelatihan ini dianggap sukses karena ada faktor-faktor pendukung antara lain pemateri kompeten dibidangnya, salah satunya adalah pelatih petanque license Internasional FIPJP, dosen pemateri memiliki keahlian dibidangnya, tempat dilaksanakannya pelatihan adalah klub petanque di Kota Kediri yaitu Nusantara Petanque Club sebagai pusat pelatihan atlet Kota Kediri yaitu Sport Center Kampus IV UNP Kediri yang memiliki fasilitas lapangan 8 lintasan ukuran 3 meter x 13 meter, alat atau sarana pendukunng kegiatan pelatihan (ban, meteran, circle, pipa-pipa, dan alat modifikasi lainnya).

Hasil kegiatan pelatihan ini memiliki dampak positif yang ditandai dengan hasil post  test  peserta  yang  rata-rata  memiliki  nilai  85  dari  tes  awal yaitu  free  test dengan nilai rata-rata peserta adalah 65. Dari permasalahan yang disajikan bahwa guru PJOK SMA/SMK belum pernah menerima informasi atau bentuk pelatihan tentang olahraga petanque di Kota Kediri, sehingga kondisi ini sangat tepat diberikan dengan bukti antusiasnya peserta dalam mengikuti pelatihan dengan kehadiran 100% selama 2 (dua) hari. Kegiatan ini diharapkan memberikan hasil semakin sukses dengan adanya rencana tindaklanjut berupa kegiatan kejuaraan bagi pelajar setelah rentang 2-3 bulan ke depan setelah pelatihan ini dilaksanakan. Hal ini akan diprogramkan melalui kerjasama induk organisasi olahraga FOPI Kota Kediri yaitu dengan agenda kejuaraan pelajar Kota Kediri pada awal bulan 2023 antara Januari atau Februari 2023.

Dalam pelatihan olahraga petanque ini panitia mengucapkan terima kasih yag sebesar-besarnya  atas  kelancaran  dan  kesuksesan  kegiatan  ini  yaitu  lembaga LPPM Universitas Nusantara PGRI Kediri yang memfasilitasi perijinan, ijin lokasi kegiatan dan bantuan stimulus anggaran kegiatan, lembaga Cabang Dinas Pendidikan wilayah Jatim di Kota Kediri yang menaungi SMA dan SMK, paguyuban Guru  PJOK  yang  tergabung  dalam  Musyawarah  Guru  Mata  Pelajaran  (MGMP) Penjas SMA/SMK Kota Kediri,  Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kota Kediri yang memberi arahan dan petunjuk terkait materi, dosen-dosen dan mahasiswa pascasarjana yang terlibat dan membantu sebagai pemateri yang kompeten dibidangnya, serta relawan mahasiswa pascarsarjana lainnya.

Gambar 1. Free Test Peserta Pelatihan
Gambar 2. Materi Teori Di Kelas
Gambar 3. Kegiatan Materi Praktek di Lapangan
Gambar 4. Kegiatan Materi Praktek di Lapangan
Gambar 5. Materi Praktik Strategi dan Teknik
Gambar 6. Materi Praktik Strategi dan Teknik

(Abdian  Asgi  Sukmana,    Setyo  Harmono,  Budiman  Agung  Pratama,  Wasis Himawanto, Ruruh Andayani Bekti, Puspita Anggraeni)