
Restaurant Pizza BILP adalah media pembelajaran berbasis video interaktif yang dirancang menyerupai pengalaman nyata di sebuah restoran pizza. Media ini menggabungkan elemen visual menarik dengan konsep pembelajaran bilangan pecahan. Dalam video tersebut, siswa diajak menjadi seorang pengelola restoran pizza yang harus menerima pesanan dan memotong pizza sesuai permintaan pelanggan. Media ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa kelas 7A yang masih sering kesulitan memahami bilangan pecahan, seperti penjumlahan, pengurangan, hingga perkalian dan pembagian pecahan. Melalui simulasi di dunia restoran pizza, konsep abstrak bilangan pecahan menjadi lebih konkret dan mudah dipahami.
Fokus kegiatan pengabdian ini adalah memberikan solusi pada mitra yaitu MTs Raudlatut Thalabah melalui pengembangan media Restaurant Pizza BILP. Tim pengabdian Universitas Nusantara PGRI Kediri yang terdiri dari mahasiswa dan dosen, diantaranya Anita Maharani, Khusnul Arifah, Ovilia Nur Wida, dan Tiara Ayu Linggar Sari yang dibimbing oleh Dr. Aan Nurfahrudianto, S.Pd., M.Pd dan Dr. Ika Santia, M.Pd. Tim telah melakukan kegiatan pada tanggal 30 September 2024 dengan berkunjung ke sekolah untuk melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas 7. Kemudian Pada tanggal 4 Oktober 2024, kami melakukan observasi dengan terjun langsung untuk mengetahui kemampuan siswa kelas 7A dalam kegiatan pembelajaran yang mencakup gaya belajar dan metode pembelajaran di kelas. Pada tanggal 12 Oktober 2024 kami melakukan pretest untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal terkait materi bilangan pecahan. Pengembangan media ini adalah pada mata pelajaran matematika. Sasaran pengabdian kami adalah sekolah MTs Raudlatut Thalabah. Berdasarkan hasil wawancara tim mendapatkan bahwa siswa kelas 7 sulit untuk memahami konsep pada materi bilangan pecahan. Dari hasil observasi dan juga pretest, salah satu upaya kami adalah membuat media pembelajaran berbasis digital yakni Restaurant Pizza BILP pada materi bilangan pecahan untuk siswa kelas 7A di MTs Raudlatut Thalabah.

Gambar 1 Wawancara Guru Mata Pelajaran Matematika

Gambar 2 Observasi pada Kelas 7A

Gambar 3 Pelaksanaan Pretest pada Kelas 7A

Gambar 4 Implementasi Media Restaurant Pizza BILP dan Pelaksanaan Posttest pada Kelas 7A
Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi-eksperimen dengan desain pretest-posttest. Para siswa mengikuti pembelajaran menggunakan media Restaurant Pizza BILP. Setelah pembelajaran selesai, siswa kembali diberikan posttest untuk mengukur efektivitas media pembelajaran tersebut. Penelitian ini melibatkan 10 siswa kelas 7A MTs Raudlatut Thalabah yang menggunakan media Restaurant Pizza BILP. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan pada hasil posttest. Rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen adalah 45, dan setelah pembelajaran menggunakan media digital ini, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 75. Selain itu, siswa mengaku lebih antusias dan termotivasi belajar karena media video interaktif tersebut menyajikan animasi yang menarik sehingga materi yang disajikan menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mereka merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan soal-soal bilangan pecahan karena memahami konsepnya secara visual dan praktis.
Hasil pengabdian dengan mengimplementasikan pengembangan media Restaurant Pizza Blip menunjukkan bahwa media digital merupakan salah satu solusi yang sangat membantu meningkat pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Media ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Sebagai rekomendasi, guru di MTs Raudlatut Thalabah maupun madrasah lainnya dapat mengadopsi media serupa untuk pembelajaran matematika atau bahkan mata pelajaran lain. Selain itu, pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambahkan fitur game-based learning atau integrasi media pembelajaran ini ke dalam platform Learning Management System (LMS) sekolah. Dengan inovasi ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep matematika dengan baik, tetapi juga terlatih dalam pemecahan masalah yang aplikatif di dunia nyata.
(Anita Maharani1, Khusnul Arifah2, Ovilia Nur Wida3, Tiara Ayu Linggar Sari4)