Air merupakan komponen penting dalam kehidupan, namun seringkali kurang diperhatikan. Cairan diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, antara lain dalam metabolisme, fungsi pencernaan, fungsi sel, pengaturan suhu, pelarutan berbagai reaksi biokimia, pelumas, dan pengaturan komposisi elektrolit pada tubuh. Secara normal, cairan tubuh keluar melalui urin, feses, keringat, dan pernapasan dalam jumlah tertentu. Anak-anak dan balita umumnya bergerak cukup aktif dan suka beraktivitas lama di luar rumah, namun seringkali kurang mendapat asupan cairan yang cukup. Padahal, air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat badannya. Persentase air dalam tubuh anak lebih besar dibanding dewasa karena luas permukaan tubuhnya yang lebih besar dan kandungan lemak yang lebih sedikit. Beberapa kondisi anak yang memerlukan masukan cairan yang lebih banyak antara lain saat olahraga, cuaca yang panas/sangat dingin, dan saat berpergian jauh. Pada kondisi tersebut, perlu dipastikan bahwa anak memiliki akses untuk mengkonsumsi cairan. Anak lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa karena memiliki sensibilitas rasa haus yang lebih rendah serta tidak dapat mengekspresikan rasa haus dengan baik.
Cairan tubuh yang kurang menyebabkan dehidrasi yang bervariasi dari ringan sampai berat. Gejala dan tanda dehidrasi antara lain rasa haus, berkurangnya produksi urin, urin berwarna pekat, mata cekung, tidak ada air mata saat menangis, turgor kulit yang buruk, serta penurunan kesadaran. Dehidrasi pada anak perlu cepat diidentifikasi dan ditangani karena dehidrasi berat yang berlanjut menjadi syok dapat mengancam nyawa. Maka dapat disimpulkan, minum air putih sangat penting bagi tubuh anak-anak. Orang tua tentu memiliki peran penting untuk memastikan kebutuhan cairan anak agar tercukupi. Sayangnya terkadang anak malas atau lupa untuk minum air putih yang cukup. Anak -anak cenderung lebih suka mengkonsumsi minuman yang memiliki rasa manis yang terkadang mengandung pemanis buatan dibandingkan air putih, tentunya hal ini akan berdampak kurang baik bagi kesehatannya. Meskipun mungkin orang tua tidak bisa 24 jam bersama anak dan memastikan apakah dia rutin minum air putih, orang tua tetap bisa membiasakan anak untuk memiliki pola mengonsumsi air putih secara rutin, minimal 6 gelas sehari agar terhindar dari dehidrasi.
Menanggapi pentingnya hal tersebut, Prodi D-III Keperawatan Universitas Nusantara PGRI Kediri mengadakan program edukasi berupa Penyuluhan Kesehatan dengan tema “Pentingnya Cairan yang Cukup bagi Kesehatan Tubuh.” Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2022 dengan peserta orang tua balita dan anak di Taman Posyandu Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Tujuan penyuluhan kesehatan ini agar peserta dapat memahami tentang pentingnya cairan yang cukup bagi kesehatan tubuh anak, sehingga dehidrasi pada anak dapat dicegah. Manfaat kegiatan yang ingin dicapai adalah orang tua akan memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya memenuhi cairan tubuh pada anak, sehingga dapat menerapkan pola minum air putih yang cukup pada anak.
Tahap pertama yang dilakukan dalam penyuluhan kesehatan ini adalah membagikan leafleat sebagai media penyuluhan pada peserta yang hadir. Pemateri lalu memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kegiatan, dilanjutkan pemaparan materi penyuluhan. Adapun materi penyuluhan meliputi : pengertian kebutuhan cairan, pentingnya cairan bagi tubuh anak, dampak kekurangan cairan tubuh, waktu terbaik minum air putih, dan peran orang tua dalam menerapkan kebiasaan minum air putih pada anak. Sebagai penutup, pemateri menyampaikan kesimpulan dan memberikan pertanyaan pada orang tua balita dan anak yang hadir untuk mengetahui pemahaman peserta dalam memahami materi yang telah disampaikan.
Ketercapaian kegiatan dapat dilihat dari hampir semua pertanyaan yang diajukan terkait isi materi penyuluhan dapat dijawab dengan benar oleh peserta. Dengan kegiatan penyuluhan ini, diharapkan materi penyuluhan dapat diterapkan oleh orang tua balita dan anak yang hadir. Hal ini mungkin dianggap sepele, namun jika orang tua dapat menerapkan pola minum air putih yang cukup pada balita dan anak usia aktif, maka kebutuhan air putih tercukupi dan anak dapat beraktivitas dengan lancar terhindar dari dehidrasi yang berbahaya.
(Elysabet Herawati, Syva Nikmatus Salam, Junis Hestiningrum, Alifia Azzahra Diva P.D.)