PELATIHAN JURI DAN WASIT OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM RANGKA MENYATUKAN PERSEPSI ATURAN OLAHRAGA TRADISIONAL INDONESIA

Era digital saat ini menuntut kondisi serba modern dan serba dunia internet, namun ditengah kondisi masyarakat khususnya anak yang sedang tumbuh kembang diharapkan selalu berada pada kondisi yang normal dan sesuai kaidah pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dan bugar. Gadgeting yang menjadi salah satu fenomena saat ini memiliki dampak positif maupun negatih. Secara positif gadgeting memberi informasi yang cepat, akurat dan lengkap, namun di satu sisi gadgeting dengan seluruh fasilitas yang ada memberikan efek negative khususnya dari segi kecanduan anak saat memainkan diluar tujuan baik yang seharusnya digunakan untuk menggali informasi pelajaran dan keilmuan. Contohnya game, informasi media film, dan bentuk lainnya yang serba online.

Dengan kondisi seperti ini bila tidak dipantau oleh orang tua maka akan mnyebabkan kecanduan dan gerak anak yang seharusnya dapat tumbuh kembang secara normal maka tidak bisa, karena kekurangan gerak (penyakit hipokinetik) yang akan terjangkiti oleh anak-anak sekarang. Permainan dan olahraga tradisional disatu sisi adalah peninggalan budaya bangsa seharusnya bisa dipelihara dan tetap dikembangkan saat masa digital sekarang ini, sehingga permainan dan olahraga disebut sebagai anti oksidan gadget atau anti gadgeting sebagai penolak kondisi negative bagi anak yang tidak terkendali karena kecanduan gadgeting

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki konsep adalah 4 hari dengan jumlah jam kegiatan 32 jam sesuai dengan ketentuan standar sebuah pelatihan. Adapun maksud kegiatan ini antara lain 1) mengenalkan berbagai bentuk permainan dan olahraga tradisional yang banyak tidak dikenal anak-anak pelajar di Kota Kediri, 2) mengenalkan beberapa hasil inovasi permainan dan olahraga tradisional yang dikembangkan oleh pegiat, pembina dan mahasiswa untuk anak-anak pelajar di Kota Kediri dan sekitarnya, 3) melestarikan kebudayaan olahraga masyarakat yang banyak dan muncul di seluruh Indonesia khususnya pada generasi muda saat ini, 4) menyatukan persepsi terkait aturan permainan tradisional yaitu Gobak Sodor, Dagongan dan Goboy kepada peserta pelatihan. Pada kegiatan pelatihan juri dan wasit olahraga tradisional ini memiliki tujuan antara lain 1) memberikan informasi positif tetang budaya permainan dan olahraga tradisional Indonesia yang banyak ragamnya dan harus dilestarikan pada kehidupan anak-anak saat ini, 2) menyiapkan kualitas sumber daya manusia saat kejuaraan atau perlombaam maupun sebagai seleksi baik juri wasit maupun ke depannya para pegiat untuk mempersiapkan festival dan lomba pada FORDA dan FORNAS sebagai agenda rutin dari organisasi KORMI Daerah dan Nasional, 3) memupuk rasa empati, menumbuhkan persaudaraan dan hubungan sosial serta toleransi dalam kehidupan melalui permainan dan olahraga tradisional, selain itu juga memupuk kejujuran, percaya diri, keberanian dan rasa menghargai sesame teman, 4) meningkatkan kebugaran dan kesehatan anak dalam tumbuh kembang secara wajar dan normal melalui permainan dan olahraga tradisional.

Gambar: Peserta dan Pemateri Pelatihan Juri dan Wasit Oltrad

OLAHRAGA GOBAK SODOR

Permainan gobak sodor adalah permainan yang sudah di sahkan secara Nasional sebagai olahraga tradisional yang bernama Hadangan. Hadangan atau Gobak sodor sudah dimainkan dalam even Nasional baik festival olahraga nasional di PORTRADNAS, FORNAS (Kormi Nasional). Adapun aturan permainan gobak sodor adalah sebagai berikut yaitu 1) standar ukuran lapangan dewasa adalah 9 m x 15 m, untuk ukuran anak- anak atau remaja adalah 8 m x 13,5 meter, 2) dimainkan oleh 5 orang inti dengan cadangan 2 orang, 3) dimainkan dengan sistem Gugur, dengan waktu 7 menit x 2 babak, istirahat 1 menit. Standar penilaian pada gobak sodor adalah ditentukan oleh pemain memasuki gerbang/garis depan dan lolos sampai gerbang belakang tanpa tersentuh mendapatkan nilai 1, dan sebaliknya pemain penyerang dari gerbang belakang sampai gerbang depan tanpa tersentuh maka nilai 1. Selanjutnya pemain yang sudah mendapatkan nilai bebas masuk kembali selama tim nya belum tersentuh lawan dan waktu masih berjalan. Adapun ketentuan pada sentuhan gobak sodor antara lain 1) sentuhan sah bila tim bertahan melakukan sentuhan saat kedua kaki berada di atas garis, baik dengan berdiri maupun menjatuhkan diri (posisi kaki di atas garis/line up), 2) sentuhan sah bila dilakukan dengan sentuhan tangan dan posisi tubuh menghadap tim penyerang, tidak sah bila menyentuh dengan tangan memutar sedang tubuh menghadap depan, 3) sentuhan dianggap sah bila menyentuh pada anggota tubuh, aksesoris pemain (baju, celana, jilbab, rambut) dalam posisi menghadap (pundak menghadap lawan). Sudut toleransi perkenaan adalah 45 derajat, 4) sentuhan tidak boleh dengan tangan mengepal, menampar, mendorong tim penyerang.

Pada permainan gobak sodor ada ketentuan terkait balik kucing atau pemain yang kembali lagi ke area belakang, maka ketentuannya adalah sebagai berikut 1) bila terjadi tim penyerang terkunci (tidak terjadi aktifitas serangan/perpindahan tempat/ruang) maka ketentuan maksimal 2 menit (pemain yang terkunci tidak ditentukan jumlahnya), 2) pergantian pemain maksimal 2 kali dalam satu perlombaan dengan seijin wasit utama (satu babak 1 kali pergantian), 3) pemain saat memasuki petak, tidak boleh kembali ke belakang (back run). Bila kembali maka berganti posisi/change. Back run berlaku pada garis depan dan belakang, tidak berlaku pada garis sodor, 4) pemain penyerang menginjak garis sideline/samping dianggap mati/keluar, dan terjadi pergantian posisi (change). Adapun ketentuan larangan dalam perlombaan gobak sodor yaitu 1) tidak boleh berkata kotor, provokasi, intimidasi lawan, 2) saat perkenaan lawan tidak boleh mencakar, memukul, mendorong, menjambak/menarik jilbab/rambut, 3) saat akan melewati garis, penyerang tidak diperbolehkan melakukan gerakan mengejek, joget untuk mengganggu konsentrasi lawan atau memicu emosi lawan. Ketentuan Waktu yang diberlakukan pada gobak sodor resmi adalah 15 menit x 2 babak, namun pada simulasi kegiatan ini yang rencana juga akan dilaksanakan praktek juri wasit adalah 7 menit x 2 babak dengan istirahat 2 menit.

Pada permainan gobak sodor ada ketentuan terkait balik kucing atau pemain yang kembali lagi ke area belakang, maka ketentuannya adalah sebagai berikut 1) bila terjadi tim penyerang terkunci (tidak terjadi aktifitas serangan/perpindahan tempat/ruang) maka ketentuan maksimal 2 menit (pemain yang terkunci tidak ditentukan jumlahnya), 2) pergantian pemain maksimal 2 kali dalam satu perlombaan dengan seijin wasit utama (satu babak 1 kali pergantian), 3) pemain saat memasuki petak, tidak boleh kembali ke belakang (back run). Bila kembali maka berganti posisi/change. Back run berlaku pada garis depan dan belakang, tidak berlaku pada garis sodor, 4) pemain penyerang menginjak garis sideline/samping dianggap mati/keluar, dan terjadi pergantian posisi (change). Adapun ketentuan larangan dalam perlombaan gobak sodor yaitu 1) tidak boleh berkata kotor, provokasi, intimidasi lawan, 2) saat perkenaan lawan tidak boleh mencakar, memukul, mendorong, menjambak/menarik jilbab/rambut, 3) saat akan melewati garis, penyerang tidak diperbolehkan melakukan gerakan mengejek, joget untuk mengganggu konsentrasi lawan atau memicu emosi lawan. Ketentuan Waktu yang diberlakukan pada gobak sodor resmi adalah 15 menit x 2 babak, namun pada simulasi kegiatan ini yang rencana juga akan dilaksanakan praktek juri wasit adalah 7 menit x 2 babak dengan istirahat 2 menit.


Gambar: Materi Teori Aturan dan Etika Juri Wasit Gobak Sodor

OLAHRAGA DAGONGAN

Olahraga ini adalah kebalikan dari olahraga tradisional Tarik tambang, yaitu dagongan saling mendorong sampai batas garis yang ditentukan oleh panitia. Masing- masing tim berjumlah 5 orang dan dilaksanakan selama 2 babak sisi kanan dan sisi kiri, bila 2 tim memiliki skor 1-1 maka diadakan 1 kali penentuan dari sisi yang ditentukan oleh undian/tos koin. Aturan permainan dan ukuran sarana prasarana adalah sebagai berikut 1) alat permainan adalah bambu dengan ukuran panjang 10-12 meter dan diameter minimal 10 cm, 2) ukuran lapangan Dagongan adalah sebagai berikut lebar 2,5 meter dan panjang 15-20 meter, 3) berat badan pegiat adalah maksimal putri junior SD 55 kg, putri SMP 70 kg. Olahraga dagongan memiliki aturan permainan dengan terlebih dahulu etika juri wasit adalah 1) kedua hakim garis menghitung jumlah pemain, dan memeriksa silang dari kedua regu, selanjutnya melaporkan ke pencatat nilai dan wasit, 2) dalam melakukan dorongan, bambu berada dan sejajar di dada, dengan posisi kaki agak jongkok, 3) pemain paling belakang tidak diperbolehkan menahan ujung bambu pada dadanya, diperbolehkan memegang ujung bamboo dengan tangan, 4) wasit memberi aba-aba “ Bersedia ”, seluruh pemain mengangkat bambu dari bawah, Aba-aba “ Siap “ seluruh pemain memegang bambu dalam posisi siap melakukan dorongan. Aba- aba “ Ya” kedua regu saling mendorongkan bambu lurus ke depan lawannya. Peluit dibunyikan bila salah satu regu tanda batas serangannya dapat melewati garis serang lawannya. Regu yang mendorong melewati garis serang lawannya dinyatakan menang 1– 0. Pertandingan dinyatakan selesai apabila salah satu regu telah memenangkan 2 (dua) kali dorongan. Apabila score draw (1-1) wasit melakukan undian kembali untuk menentukan siapa yang akan memilih tempat, dan skor akhir akan manjadi 2-1.

Dagongan adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim, maka ketentuan lain yang diberlakukan adalah terkait ketentuan kalah yaitu bila tim melewati garis tengah dan juga melewati garis pertahanan lawan, kaki salah satu (1) pemain keluar garis samping lapangan dagongan, kalah skor 2 kali kemenangan dari lawan, tangan pemain depan melewati batas pegangan bambu bagian depan, panggilan tim sebanyak 3 x 1 menit tidak hadir maka dianggap kalah.

Gambar: Pelatihan Juri dan Wasit Dagongan Gambar: Praktek Juri dan Wasit Dagongan

OLAHRAGA GOBOY

Goboy adalah permainan tradisional hasil inovasi dan pengembangan dari Kediri, yaitu hasil perpaduan gobak sodor dan boy boyan. Prinsip permainan ini adalah menjatuhkan target lempeng (kreweng) yang berjumlah 10 ditengah lapangan dengan ukuran lingkar dalam 1 meter dan lingkar luar 2,25 meter. Adapun ketentuan aturan permainan adalah sebagai berikut 1) waktu permainan adalah 7 menit x 2 babak istirahat 1 menit, 2) goboy dimainkan oleh satu tim 3-4 orang dengan cadangan 2 orang, pada perlombaan resmi dilakukan 4 orang dengan cadangan 2 orang. Goboy memiliki aturan ukuran lapangan sebagai berikut yaitu terdapat dua lingkar utama adalah lingkar dalam dengan diameter 2 meter (r=100 cm) dan lingkar luar diameter 4,6-5 meter (r=230-250 cm). Alat yang digunakan adalah bola ringan bisa terbuat dari rotan, bola modifikasi, bola plastic dengan diameter kurang lebih 43 cm (seukuran bola takraw), juga ada lempeng kayu sebagai target yaitu tumpukan kayu pipih (istilah jawa: kreweng) bisa kotak atau lingkar dengan ukuran tebal 4-5 mm, bila kotak ukuran lebar 4 cm panjang 6 cm, namun bila dibuat bulat ukuran tebal 4-5 mm dengan diameter lingkar 6-7 cm.

Gambar: Lapangan Goboy Gambar: Alat Permainan Goboy

Permainan goboy memiliki keunikan karena memiliki karakter permainan seperti permainan bola tangan, bola basket, bola kasti, bowling, softball dan lainnya karena terdapat unsur lempar tangkap menuju sasaran dengan teknik lemparan menyusur, mendatar, melambung dan sambil melompat atau meloncat pun bisa dilakukan dengan sasaran target ditengah. Ketentuan penilaian Goboy adalah nilai akan diperoleh dengan cara menjatuhkan kreweng kayu (target) yaitu dengan dikenai lemparan bola dan posisi target adalah pecah (roboh) dan terpisah, bila target masih menempel atau ada indikasi tertumpuk lempeng kayu target lainnya, maka dianggap belum terjadi poin.

Ketentuan pergantian pemain pada Goboy adalah 1) bola penyerang tertangkap tim bertahan didalam lingkaran, 2) bola terlepas jauh keluar lapangan dan tidak segera dimainkan oleh pihak ke-2 setelah pengambilan bola lepas lebih dari 5 detik, maka di anggap bola mati dan tim berganti posisi, 3) bila tim penyerang memperoleh angka atau mampu menjatuhkan target, maka terjadi pergantian (Tim yang baru menjatuhkan target dan mendapatkan poin, maka posisi berikutnya adalah sebagai tim bertahan), 4) ketentuan pergantian pemain: saat bola mati dan dengan ijin wasit utama, maksimal pergantian dalam satu pertandingan adalah 3 (tiga) kali pergantian. Adapun ketentuan pelanggaran Goboy adalah sebagai berikut: 1) kedua kaki masuk zona target (lingkar dalam) lebih dari 3 detik, maka peringatan 1 kali, bila peringatan 3 kali maka dianggap foul tim. Bila kedua kaki keluar di garis terluar, maka terjadi foul tim langsung. Bila kaki hanya masuk 1 tumpuan kaki di target/lingkar dalam dan zona terluar maka masih diperbolehkan (istilah garis: lingkar dalam, lingkar tengah, lingkar luar), 2) kaki pemain bertahan menyentuh garis lingkar dalam (diameter 40 cm) dan atau merobohkan tumpukan target dengan kaki, maka foul, 3) memperlambat permainan dengan tidak memainkan, tidak melemparkan kearah target lebih dari 30 detik, maka foul dan terjadi perpindahan posisi tim (change), 4) dengan sengaja melempar bola ke arah area kepala, wajah atau mata dengan tujuan menciderai atau memprovokasi/intimidasi/ sehingga menimbulkan kericuhan, 5) ketentuan akumulasi peringatan tim 3 kali akan menjadi 1 kali foul tim, foul yang terjadi dan dilakukan oleh satu atau lebih pemain dikategorika dalam satu tim, dan bila terjadi foul tim sebanyak 5 kali dalam satu babak permainan (babak ke-2 dianggap hangus) maka diakumulasikan 1 poin/angka untuk lawan.

Kejadian khusus yang terjadi pada permainan Goboy adalah bila pemain penyerang melakukan gerakan flying shoot dan jatuh ke area tim bertahan serta mengganngu, kontak fisik, bahkan menciderai lawan maka dikenakan sanksi foul tim. Pemain boleh melakukan gerakan flying shoot, dengan syarat tumpuan jauh dari garis lingkar terluar dan mendarat tidak boleh didalam area pertahanan. Sedangkan ketentuan poin Goboy adalah 1) bila target terkena bola dan terpecah terpisah. Hitungan poin berdasar jumlah target yang lepas terpisah dari tumpukan, 2) Bila pemain penyerang melakukan tembakan dan mengenai kaki atau anggota tubuh tim bertahan, kemudian bola terpantul mengenai target dan terpecah, maka permainan sah dan dihitung jumlah poin jatuhnya target. Ketentuan ini berlaku juga saat pemain bertahan memegang bola dari serangan atau operan teman sendiri, kemudian bola jatuh mengenai target dan terpecah, maka permainan sah dan poin untuk tim penyerang.

Gambar: Tim Juri Wasit Olahraga Tradisional UNP Gambar: Permainan Goboy

(Dr. Abdian Asgi Sukmana, M.Or1, Dr. Slamet Junaidi, M.Pd2, Weda, M.Pd3, Dr. Puspodari, M.Pd4, Risky Burtsinado, M.Pd5, Muh. Nur Kholis, M.Or6, Septyaning Lusianti, M.Pd7, Reo Prasetyo Herpandika, M.Pd8, Dhedy Yuliawan, M.Pd9, Susilaturochman Hendrawan K, M.Pd.10)