SENDRATARI BUJANG GANONG PRAKOSO SEBAGAI PENGEMBANGAN KREATIFITAS SENI JARANAN KADIRI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SANGGAR SATRYA BUWANA JAYA

Seni Drama dan Tari atau yang biasa disebut dengan Sendratari adalah sebuah seni pertunjukan yang sangat terkenal dan popular di Masyarakat, baik dalam maupun luar negeri. Warga negara asing banyak yang belajar seni ini, bahkan rela datang langsung ke Indonesia untuk dapat belajar langsung kepada seniman-seniman lokal. Sendratari merupakan seni drama dan tari yang dipentaskan menjadi satu dengan iringan gamelan di hadapan banyak orang atau di atas panggung. Sendratari Bujang Ganong Prakoso merupakan sebuah karya sendratari yang di ciptakan oleh Drs. Heru Budiono, M.Pd., dosen Pendidikan sejarah, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri merupakan kota dan kabupaten yang terletak di Jawa Timur yang memiliki Riwayat sejarah yang Panjang. Sebuah tempat penuh dengan budaya baik benda maupun tak benda, salah satunya yaitu kesenian jaranan. Dalam seni jaranan, banyak nilai dan cerita yang disampaikan, biasanya melalui sendratari. Mahasiswa khususnya mahasiswa program studi Pendidikan sejarah wajib mengetahui sejarah, kisah maupun teknis dari kesenian ini, maka dari itu tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan pengabdiannya terhadap mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan, untuk: (1) meningkatkan pemahaman mahasiswa pendidikan sejarah dan anggota Sanggar Satrya Buwana Jaya terkait pengembangan Sendratari Bujang Ganong Prakoso; (2) meningkatkan kemampuan kreativitas mahasiswa dan anggota Sanggar Satrya Buwana Jaya dalam mengembangkan seni berbasis kearifan lokal. Setelah kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri memiliki pemahaman baru terkait pengembangan Sendratari Bujang Ganong Prakoso dan meningkatkan kemampuan kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan seni berbasis kearifan lokal.

Kegiatan pengabdian dimulai tanggal 6 Juli 2023 dengan pembentukan tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari lima orang dosen dan satu orang mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah. Tim melanjutkan dengan musyawarah dalam menentukan mitra pengabdian serta menyusun proposal kegiatan pengabdian masyarakat ke LPPM pada tanggal 10 Juli 2023 dan mendapat sk penugasan dalam melaksanakan kegiatan. Pada tanggal 1 Agustus 2023 tim pengabdian Masyarakat program studi melaksanakan koordinasi dengan mitra yaitu Sanggar Satrya Buwana jaya yang beralamatkan di Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Sanggar ini beranggotakan remaja dan pemuda-pemudi yang senang dengan kebudayaan Jawa khususnya seni tari jaranan yang merupakan tarian khas Kediri, Jawa Timur. Tim pengabdian langsung disambut baik oleh Ketua Sanggar yaitu Bapak Eko Pambudi beserta pengurus harian. Berdasarkan penjelasan awal yang disampaikan tim pengabdian, ketua sanggar menyambut dengan positif kegiatan yang akan dilaksanakan khususnya terkait seni jaranan Kadiri yang memang sesuai dengan bidang Sanggar Satrya Buwana Jaya.

Gambar 1. Proses awal, koordinasi tim pengabdian Masyarakat program studi Pendidikan Sejarah

Pada tanggal 4 September 2023 dimulailah pembuatan serta penyusunan materi pengabdian yang akan disampaikan pada tahap pelaksanaan dan pendampingan. Penyusunan materi disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada dan penyesuaian sesuai dengan analisis kebutuhan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian terhadap anggota Sanggar Satrya Buwana Jaya. Penulisan dan penyusunan materi ini berjalan selama satu bulan, dan di tanggal 10 Oktober dilakukan pemberian materi berupa softfile kepada anggota sanggar dan Sebagian mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah yang akan menjadi peserta dalam kegiatan pengabdian ini. Pemberian materi di awal dengan durasi yang cukup lama sebelum pelaksanaan (workshop) diharapkan dapat membantu pemahaman peserta agar selama workshop sudah ada pemahaman awal sesuai dengan peta konsep yang telah di susun dalam materi oleh tim pengabdian Masyarakat, sehingga kegiatan dapat terlaksana lebih optimal.

Tanggal 14 November 2023 dilaksanakan tahap pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan di awali dengan pembukaan yang dilakukan oleh mahasiswa, lalu menyanyikan Indonesia Raya dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dilakukan oleh ketua pengabdian, Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd., yang berisikan ucapan terima kasih kepada LPPM, Universitas Nusantara PGRI Kediri yang telah memfasilitasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Ucapan terima kasih berikutnya untuk mitra program studi sejarah yaitu Sanggar Satrya Buwana Jaya yang dengan penuh semangat menyambut dengan baik kegiatan pengabdian ini guna meningkatkan profesionalitas sebagai seniman. Sambutan berikutnya oleh Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Nara Setya Wiratama, M.Pd., sekaligus membuka kegiatan workshop dan pendampingan serta mengapresiasi kerja sama program studi dengan Sanggar Satrya Buwana Jaya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Ketua Program studi juga mengapresiasi seluruh pemain jaranan yang sebagian besar masih berusia sangat muda namun sudah produktif. Dilanjutkan oleh ketua Sanggar Satrya Buwana Jaya, bapak Eko Pambudi yang berisikan ungkapan terima kasih juga kepada program studi Pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri atas kerja sama program studi dengan Sanggar Satrya Buwana Jaya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Berharap akan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang akan berkelanjutan dikemudian hari, untuk menambah ketrampilan dan keilmuan anggota Sanggar agar senantiasa peka terhadap perkembangan zaman yang semakin modern. Setelah kegiatan seremonial usai di laksanakan, diakhiri dengan doa bersama agar kegiatan berjalan lancar. Doa dipimpin oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah.


Gambar 2. Pemaparan materi oleh tim pengabdian, Drs. Heru Budiono, M.Pd., dan Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd.

Sanggar Satrya Buwana Jaya terletak di Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Sanggar ini beranggotakan remaja dan pemuda-pemudi yang senang dengan kebudayaan Jawa khususnya seni tari jaranan yang merupakan tarian khas Kediri, Jawa Timur. Banyak motif remaja ini menekuni seni jaranan sebagai salah satu kesibukan mereka, diantaranya karena hobi, turun temurun dari orang tua, ingin melestarikan budaya maupun untuk tambahan uang tambahan. Sanggar Satrya Buwana Jaya telah banyak melahirkan seniman-seniman sukses baik di Kediri raya maupun luar Kediri, hal ini disebabkan sanggar ini memiliki pengembangan khusus dalam mengelola anggotanya. Salah satu pengembangannya adalah mengemas tari bukan hanya sekedar tarian, namun harus disertai dengan drama seperti seni ketoprak, sehingga penonton dan penikmat kesenian akan lebih paham alur cerita yang dibawakan penari. Pengemasan ini sering dinamakan dengan istilah sendratari, seni drama dan tari. Gabungan keduanya seakan mampu menghipnotis setiap penonton yang melihatnya.


Gambar 3. Anggota Sanggar menyimak materi dari tim pengabdian

Salah satu karya yang dikembangkan adalah Sendratari Bujang Ganong Prakosa, yang merupakan karya orisinal oleh anggota tim pengabdian yaitu Drs. Heru Budiono, M.Pd. Tari Bujang Ganong sendiri merupakan salah satu jenis tari yang sangat atraktif yang menggambarkan seorang tokoh, yakni Patih Bujang Ganong yang memiliki kemauan keras, cerdik, dan jenaka. Tarian Bujang Ganong ini di padu padankan dengan kemampuan drama para penari, sehingga penonton bukan lagi disuguhkan secara visual tarian, namun dimanjakan dengan auditori atau percakapan yang dilakukan oleh penari. Berdasarkan wawancara kepada Pembina Sanggar Satrya Buwana Jaya, ternyata profesi penarinya beraneka ragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, budayawan, petani, wiraswasta, guru, dosen, dan lain-lain. Mereka belajar bersama, meramu kesenian yang dianggap telah kuna dan usang menjadi suguhan yang menarik untuk dinikmati.


Gambar 4. Foto Bersama tim pengabdian Masyarakat beserta seluruh peserta

Kegiatan pengabdian Masyarakat yang berjudul Sendratari Bujang Ganong Prakoso Sebagai Pengembangan Kreativitas Seni Jaranan Kadiri Berbasis Kearifan Lokal di Sanggar Satrya Buwana Jaya telah selesai dilaksanakan dengan respons positif dari Sebagian besar peserta yang terdiri dari anggota sanggar dan mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Pendidikan sejarah, Universitas Nusantara PGRI Kediri yang terdiri dari lima orang dosen dan satu mahasiswa yang dilaksanakan kepada salah satu mitra program studi yaitu Sanggar Satrya Buwana Jaya dari Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil pengisian formulir umpan balik pelaksanaan pengabdian berjudul Sendratari Bujang Ganong Prakoso Sebagai Pengembangan Kreativitas Seni Jaranan Kadiri Berbasis Kearifan Lokal di Sanggar Satrya Buwana Jaya, dari 40 peserta yang mengikuti pelatihan, 35 orang sangat puas sedangkan 5 peserta cukup puas, dikarenakan faktor lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan tercapai.

(Sigit Widiatmoko¹ Nara Setya Wiratama² Heru Budiono³ Yatmin⁴ Gusti Garnis Sasmita⁵ Khoirul Nisa6)