JOYCO LEARNING: BELAJAR BERSAMA ALAM, SUKSES BELAJARNYA SEHAT MENTALNYA

Sumber: Dokumen Pribadi

Indonesia adalah negara seksi dan kaya sehingga selalu menarik untuk didekati. Cantik alamnya juga kaya energinya. Tidak ada satu pun yang dimiliki Indonesia tidak menarik, mulai dari nikel sampai dengan pasir dan sedimen lautnya terus mendapat lirikan. Hutan tropisnya menjadi paru-paru dunia yang luar biasa. Nah, kali ini kita tidak akan membahas nikel, pasir dan sedimen laut maupun hutan tropis, namun kita akan memanfaatkan alam Indonesia untuk kepentingan pendidikan tetapi bukan membahas sekolah alam. Terlebih diera Implementasi Kurikulum Merdeka yang prinsipnya bagaimana aktivitas belajar pembelajaran bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta didik maupun guru. Terwujudnya pengalaman belajar pembelajaran yang menyenangkan sangat tergantung pada ketepatan guru memilih model, strategi, maupun metode pembelajaran.

Pada tanggal 24 Februari 2023, Dr. Diani Nurhajati, M. Pd., Dr. Sri Panca Setyawati, M. Pd., dan Dr. Dewi Kencanawati, M. Pd. melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat di SDN BURMA (Burengan Lima) Kota Kediri dengan melibatkan lima mahasiswa (satu orang dari prodi Bahasa Inggris dan empat orang dari prodi PGSD. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah mengenalkan model Joyco Learning (Joyful Learning berbasis Ecotherapy) untuk pembelajaran peserta didik sekolah dasar. Oleh karena itu sasaran kegiatan ini adalah guru sekolah dasar.  Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan ini, yaitu: 1) bisa untuk meningkatkan efektivitas belajar pembelajaran dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka, 2) bagi mahasiswa yang terlibat bisa berlatih melaksanakan model Joyco Learning.

Agar kegiatan ini bisa berlangsung lancar dan memperoleh hasil maksimal, sebelum melaksanakan kegiatan, Dr. Diani Nurhajati, M. Pd. dan Dr. Dewi Kencanawati, M. Pd. sudah memberi pelatihan kepada mahasiswa untuk menjadi guru model dalam kegiatan. Sedangkan Dr. Sri Panca Setyawati, M. Pd. menyiapkan lagu Satu-satu dan Naik-naik ke Puncak Gunung yang sudah digubah dengan lirik baru disesuaikan dengan tema dan kegiatan sebagai media pembelajaran. Kegiatan yang dimaksud adalah melaksanakan pembelajaran tematik dengan menerapkan Joyco Learning (Joyful Learning berbasis Ecotherapy) yaitu pembelajaran yang menyenangkan dengan menerapkan prinsip-prinsip Ecotherapy. Ecotherapy adalah salah satu tehnik psikoterapi dengan memanfaatkan alam sekitar. Jadi Joyco Learning merupakan pembelajaran yang menyenangkan sekaligus untuk menyehatkan mental peserta didik dengan memanfaatkan alam. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3 berjumlah 19 siswa normal dan 3 siswa berkebutuhan khusus (retardasi mental), seorang guru kelas, dan seorang guru olah raga.

Joyco Learning (Joyful Learning berbasis Ecotherapy) lebih menyenangkan karena pembelajarannya dilaksanakan di alam terbuka sehingga peserta didik bebas untuk bergerak, tidak merasa tertekan dengan harus duduk berjam-jam di bangku dengan segala peraturan yang ada.. Namun meski belajar di alam terbuka bukan berarti tanpa aturan dan tidak disiplin lho, tetap ada peraturan, karena belajar di alam terbuka lebih riskan. Joyco Learning (Joyful Learning berbasis Ecotherapy) menyehatkan mentalkarena belajar di alam terbuka merupakan salah satu teknik di dalam terapi psikologis. Alam bisa membantu individu untuk mengurangi stres. Berada di alam, misal di pantai, di pegunungan, di persawahan, bahkan di tepi sungai  akan memberi pengaruh positif terhadap mental/psikologis individu.

Kegiatan dilaksanakan di Base Farm KWT Bangun Sejahtera Burengan Kota Kediri. Base Farm KWT Bangun Sejahtera Burengan Kota Kediri merupakan kebun hidroponik sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat milik desa dan dikelola oleh warga. Selain memiliki nilai ekonomi, kebun ini juga bisa dimanfaatkan sebagai edupark (taman belajar) karena tersedia berbagai tanaman yang bisa difungsikan sebagai media belajar pembelajaran.

Pelaksanaan Joyco Learning berbasis Ecotherapy terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase pembukaan, fase inti, dan fase pengakhiran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan bernyanyi sesuai dengan tema dengan lagu sederhana: Lihat Kebunku dan Naik-naik ke Puncak Gunung sebagai upaya membangun motivasi dan konsentrasi. Selain membangun motivasi dan konsentrasi yang terpenting adalah menciptakan suasana gembira, suasana yang sangat cocok dengan karakteristik usia anak sekolah dasar kelas rendah.

 Dilanjutkan fase inti dengan tema: Menanam. Agar proses belajar pembelajaran menyenangkan dan mudah diingat oleh peserta didik, proses praktik menanam (dalam kesempatan ini praktik menanam cabai) dikemas dalam lagu Satu-satu karangan Ibu Sud dengan lirik baru hasil gubahan Dr. Sri Panca Setyawati, M. Pd. Lirik baru tersebut disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan bersama (sebagaimana dalam tabel) yaitu berlatih menanam.

Menyanyikan laguAktivitas Praktik
Satu-satu yuk kita menanamInstruktur bersama peserta didik melakukan proses menanam: mengisikan tanah setinggi setengah polybag mini, menanam bibit cabai, dan selanjutnya diisi tanah lagi hingga hampir penuh
Dua-dua ayo kita siramInstruktur bersama peserta didik melakukan proses menyiram tanaman dengan menggunakan gelas air mineral sedikit demi sedikit agar tidak tumpah dan tanamannya tidak tercerabut
Tiga-tiga yuk kita bersihkanInstruktur memberi penjelasan bahwa tanaman harus dibersihkan dari rumput liar agar tanah dan tanamannya subur
Satu dua tiga dengan hati senangInstruktur memberi penjelasan bahwa untuk merawat tanaman harus dengan hati yang senang, gembira.

Kegiatan 1: Praktik Menanam Bibit Cabai dalam Polybag

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Kegiatan 2: Praktik Menyiram Tanaman

Sumber: Dokumen Pribadi

Kegiatan 3. Mengenal Hewan Ternak

Sumber: Dokumen Pribadi

Selain praktik menanam, peserta didik juga belajar nama-nama buah dan sayuran dalam Bahasa Inggris dan juga pokok bahasan tentang hewan. Materi tentang hewan berisi informasi mengenai: jenis-jenis hewan, tempat hidup hewan, makanan hewan, dan cara berkembang biak. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan permainan berburu Binatang. Dalam permainan berburu Binatang peserta didik dikelompokkan menjadi empat kelompok secara acak. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang berkebutuhan khusus (ABK=Anak Berkebutuhan Khusus) bisa berbaur dan belajar bersama peserta didik non ABK.

Setiap kelompok diminta untuk mencari serpihan kertas berisi: nama hewan,  tempat hidup hewan, makanan hewan, dan cara berkembang biak yang diletakkan di antara tanaman yang ada dalam Base Farm. Setiap kelompok diberi clue nama hewan yang harus dicari. Dengan permainan ini peserta didik akan berusaha mengingat materi yang disampaikan instruktur dan juga melakukan diskusi dengan teman sekelompok ketika dibutuhkan. Untuk siswa ABK tetap ada pendampingan khusus dari mahasiswa, meskipun secara sosial peserta didik non ABK bersedia untuk berbaur namun untuk kepentingan belajar tetap ada perbedaan antara peserta didik berkebutuhan khusus dengan non berkebutuhan khusus.

Fase terakhir dari kegiatan Joyco Learning adalah fase pengakhiran. Joyco Learning diakhiri dengan merangkum apa yang sudah dipelajari. Agar suasana tetap gembira, dalam mengakhiri kegiatan peserta didik diajak untuk menyanyikan lagu Lihat Kebunku dengan lirik  lagu yang sudah disesuaikan dengan tema

Lihat kebunku, p’nuh dengan tanaman
Ada sayuran dan buah-buahan
Semua itu dibutuhkan badan
Ayo kita makan karna menyehatkan

Lihat kebunku, penuh dengan sayur
Ada yang hijau dan ada yang kuning
Setiap hari kumakan sayuran
Karena sayuran sangat menyehatkan.

Selama berlangsungnya kegiatan, respons peserta didik sangat positif. Seluruh peserta didik (termasuk ABK) merasa enjoy, gembira belajar di alam terbuka. Selain proses belajar dan pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik juga mendapatkan hadiah yaitu: membawa pulang hasil praktik menanam cabai untuk dilanjutkan perawatannya di rumah masing-masing. Belajar dengan gembira merupakan salah satu kunci untuk menuju mental yang sehat. Guru pendamping juga merasa senang melihat peserta didik belajar dengan antusias, terutama peserta didik yang berkebutuhan khusus bisa terlibat sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki.

Catatan akhir: Joyco Learning adalah pembelajaran yang menyenangkan dialam terbuka dengan menerapkan prinsip Ecotherapy. Belajar dialam terbuka sangat berpengaruh terhadap kondisi mental/psikologis peserta didik. Mereka lebih nyaman, bebas, ekspresif, dan gembira, baik dalam belajar maupun dalam berinteraksi dengan teman-temannya, khususnya dengan teman yang memiliki kebutuhan khusus. Selain itu, banyak pengalaman diperoleh oleh mahasiswa yang terlibat, terutama pengalaman mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus. Joyco Learning: Belajar Bersama Alam, Sukses Belajarnya Sehat Mentalnya.

(Diani Nurhajati1, Sri Panca Setyawati2, Dewi Kencanawati3).