ALTERNATIF PAKAN TERNAK KAMBING DARI HASIL FERMENTASI LIMBAH DAUN KERING DI DESA SRENGAT KABUPATEN BLITAR

Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang selalu dilakukan oleh dosen di Perguruan Tinggi serta melibatkan mahasiswa didalamnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian dosen kepada masyarakat agar dapat mengatasi permasalahan yang dialami serta dapat meningkatkan ketrampilan mitra. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada kelompok ternak kambing Sentosa yang terletak di Desa Srengat Kabupaten Blitar. Desa Srengat sendiri merupakan salah satu desa binaan STIKes Karya Putra Bangsa. Mayoritas masyarakat Desa Srengat bekerja sebagai petani jagung dan juga peternak kambing. Selain itu para warga senang berkebun sehingga memiliki berbagai tanaman dihalaman rumahnya masing-masing, contohnya saja ada pohon mangga, pohon pisang, dan pohon rambutan. Pastinya tanaman-tanaman tersebut menghasilkan limbah berupa daun kering yang berguguran dari pohon setiap harinya. Hal tersebut pasti akan mengganggu keindahan halaman warga. Biasanya daun-daun yang berguguran tersebut dikumpulkan dan dibakar untuk mengurangi jumlahnya. Akan tetapi cara ini justru dapat menimbulkan masalah lingkungan baru yang lebih besar yaitu dapat menimbulkan pencemaran udara. Pencemaran udara dari asap pembakaran daun akan membuat lapisan ozon di bumi menjadi rusak, jadi membakar daun tersebut bukanlah solusi yang tepat dilakukan masyarakat Desa Srengat. Dengan berkembangnya dunia IPTEK telah ditemukan beberapa solusi dan ada yang satu solusi yang dirasa cukup efektif untuk dilakukan yaitu dengan mengolah limbah daun kering menjadi pakan ternak kambing melalui inovasi fermentasi. Selain dapat mengatasi permasalahan lingkungan para masyarakat juga mendapat pakan untuk ternak kambing mereka.

Dalam usaha peternakan, pakan merupakan hal yang paling penting bagi ternak mereka dan merupakan faktor utama keberhasilan usaha peternakan. Hijauan yang sering dijadikan pakan ternak di Desa Srengat yaitu rumput lapangan dan beberapa rumput unggulan. Di era sekarang banyak lahan hijau yang dibangun sebagai pemukiman sehingga lahan hijau semakin menyempit. Apalagi ditambah sekarang ini Indonesia dilanda musim kemarau panjang yang menyebabkan peternak di Desa Srengat mengalami kesulitan dalam mencari pakan hijau. Pemanfaatan limbah daun kering menjadi fermentasi pakan ternak memberikan solusi bagi para peternak kambing didesa ini. Proses pembuatan fermentasi pakan ternak ini cukup mudah, alat-alat yang digunakan mudah didapat, waktu yang dibutuhkan sebentar, sangat tejangkau, dan meringankan pekerjaan para peternak. Dengan adanya fermentasi pakan maka para peternak tidak perlu mencari pakan setiap hari serta kebutuhan pakan sudah terjamin. Teknologi fermentasi pakan ini sangat baik bagi kesehatan ternak kambing karena mengandung gizi yang baik untuk meningkatkan kadar protein ternak kambing serta mempercepat berat badan kambing. Dengan mengonsumsi pakan yang difermentasi ternak kambing menjadi lebih suka minum sehingga pertumbuhan kambing menjadi baik. Keadaan kandang ternak kambing juga menjadi lebih bersih karena tidak ada pakan yang berceceran. Manfaat lainnya yaitu kotoran yang dihasilkan dapat menjadi pupuk yang lebih subur untuk tanaman warga dan juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Adapun cara pembuatan fermentasi pakan ternak menggunakan daun kering adalah sebagai berikut limbah daun kering dikumpulkan terlebih dahulu dalam karung agar mudah dibawa (catatan: semua daun dapat digunakan kecuali daun kersen), dilakukan pengecilan ukuran daun dengan cara dicacah menggunakan mesin pencacah, daun yang telah dicacah ditambah dengan konsentrat S16 dengan perbandingan 5:1 (300 kg cacahan daun kering dicampur dengan konsentrat sebanyak 60 kg), dicampur kedua bahan tersebut sampai tercampur sempurna, selanjutnya hasil campuran dimasukkan kedalam tong yang telah disiapkan, tong ditutup dengan plastik kemudian diikat dengan tali ban karet agar tong tertutup rapat, pastikan tong tidak mengalami kebocoran atau berlubang agar fermentasi berlangsung dengan baik, proses fermentasi dilakukan selama 5 sampai 7 hari. Hasil fermentasi ini dapat bertahan selama kurang lebih 6 bulan dengan kondisi tong yang tetap baik dan tidak bocor.

Berikut adalah hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di Desa Srengat.

NoDokumentasi kegiatan Jenis Kegiatan
1
Sosialisasi kepada masyarakat Desa Srengat
2
Survei keadaan kandang
kambing
3
Kondisi lingkungan sekitar rumah mitra
4Proses pengumpulan daun kering
5Alat pencacah yang digunakan untuk mencacah daun kerin

g

6Hasil dari fermentasi daun kering yang sudah didiamkan selama 5-7 ha

ri

(Afidatul Muadifah1, Resti Yuliana Rahmawati2, Amalia Eka Putri3, Alvi Zahrotun Nisak4, Cindy Melia Kartika5)