PELATIHAN KONSELING SEBAYA MILENIAL KEREN: PIK-R AMANAH MAN 1 NGANJUK

Gambar 1. Sumber: dokumen pribadi

Pada tanggal 8 September 2023, tim pengabdian pada masyarakat Prodi
Bimbingan dan Konseling UNP Kediri yang terdiri atas: Nora Yuniar Setyaputri, M. Pd.,
Kons. sebagai ketua bersama dengan anggota: Dr. Sri Panca Setyawati, M. Pd., Ikke Yuliani
Dian Puspitarini., M. Pd., Dr. Risaniatin Ningsih, S. Pd., M. Psi., dan Galang Surya Gumilang,
M. Pd. telah melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Jekek
Kabupaten Nganjuk berupa pelatihan konselor sebaya untuk PIK-R Amanah dari MAN 1
Nganjuk. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah melatih keterampilan melakukan
konseling teman sebaya. Sasaran kegiatan ini adalah siswa MAN 1 Nganjuk yang
tergabung dalam kelompok PIK-R Amanah sejumlah 35 siswa. Ada beberapa manfaat
yang bisa dipetik dari kegiatan ini, yaitu, 1) dapat meningkatkan keterampilan anggota
PIK-R Amanah dalam melaksanakan konseling sebaya, 2) lebih efisien dalam
melaksanakan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, dan 3) membantu
meringankan tugas guru BK.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini didasarkan pada permintaan guru BK MAN 1
Nganjuk yang merasa ‘kewalahan’ dalam memberi layanan pada siswa karena tidak
terpenuhinya rasio guru BK dengan jumlah siswa yang idealnya 1:150. MAN 1 Nganjuk
baru memiliki dua orang guru BK dan harus memberi layanan pada ± 900 siswa. Kondisi
tersebut mendorong guru BK MAN 1 Nganjuk untuk mencari solusi dengan
menyelenggarakan pelatihan konselor sebaya bagi 35 siswa yang sudah direkrut menjadi
anggota PIK-R Amanah sebelumnya dengan harapan akan bisa membantu dalam
melaksanakan layanan BK agar lebih efektif dan efisien.

Adanya program konseling sebaya di sekolah dapat menjadi alternatif untuk
memaksimalkan usaha dan proses bantuan untuk siswa. Melalui program tersebut, siswa
yang potensial dapat dipilih dan diberi pelatihan khusus dengan harapan mereka dapat
menjalankan tugasnya sebagai konselor sebaya (peer counselor/peer helper) dalam
rangka membantu teman sebayanya dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Mengapa kehadiran dan peran konselor sebaya penting? Konselor sebaya dapat menjadi
tempat bercerita dan mendiskusikan masalah, penyambung informasi, atau pemberi
motivasi bagi sesama siswa dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan pribadi,
sosial, akademik hingga rencana masa depan. Konselor sebaya sebagai teman sebaya
akan lebih unggul dibandingkan dengan guru BK, terutama dalam membangun hubungan
baik yang lebih cepat karena siswa biasanya lebih terbuka ketika berbicara dalam
hubungan kesetaraan. Faktor kesamaan pengalaman dan status nonprofesional yang
dimiliki antara konselor sebaya dan siswa yang dilayani, menyebabkan konselor sebaya
dapat lebih diterima secara terbuka daripada guru BK.

Kegiatan pelatihan diawali dengan memberikan angket sebagai pretest untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang Konselor Sebaya (peer counselor/peer
helper). Selanjutnya penyampaian materi pelatihan oleh Nora Yuniar Setya Putri, M. Pd.
dan Dr. Sri Panca Setyawati, M. Pd. Topik materi yang disajikan dalam pertemuan
pertama adalah Pelatihan Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling mencakup:
acceptance (penerimaan), reflection of feeling (pemantulan perasaan), lead/questioning
(pertanyaan/pernyataan pemandu), summary (meringkas), dan advice (nasihat).
Keterampilan-keterampilan tersebut harus dikuasai oleh konselor sebaya agar proses
wawancara konseling dapat berjalan dengan efektif. Agar peserta pelatihan lebih
memahami, materi tidak hanya disajikan namun peserta juga diberi kesempatan untuk
bertanya maupun berdiakusi. Sesi terakhir pelatihan adalah praktik berpasangan
(simulasi konselor sebaya). Evaluasi kegiatan keseluruhan dilakukan dengan
memberikan postest

Gambar 2. Narasumber in action
Gambar 3. Simulasi konseling sebaya

(Nora Yuniar Setyaputri1, Sri Panca Setyawati2, Ikke Yuliani Dian Puspitarini3,
Risaniatin Ningsih4, Galang Surya Gumilang5)