PELATIHAN PENGEMBANGAN MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) KONTEKSTUAL DAN HOLISTIK DENGAN METODE -INDENTIFIKASI-MODIFIKASI- SELARASKAN (IMS) PADA GURU SD DI GUGUS 01 KECAMATAN LOCERET KABUPATEN NGANJUK

Di tengah perkembangan dunia yang semakin kompleks, guru sekolah dasar memegang peran kunci dalam mengajarkan dan membimbing siswa dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan landasan filosofis negara Indonesia. Pada penerapan kurikulum merdeka, profil pelajar Pancasila yang terdiri dari enam dimensi yaitu: Beriman Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Gotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri dan Berkebinekaan Global menjadi tujuan Pendidikan Nasional. Untuk mendorong tercapainya peserta didik yang berprofil Pancasila tersebut maka mulai sekolah dasar sampai sekolah menengah atas pemerintah mengatur adanya pengalokasian waktu 20-30% jam pelajaran untuk melaksanakan sebuah kegiatan ko-kurikuler yang disebut sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang disingkat P5. Mengingat Kurikulum Merdeka baru diterapkan tahun 2021 di sekolah-sekolah penggerak dan secara menyeluruh diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia tahun ajaran baru 2023/2024. Maka perlu diadakan suatu program pelatihan yang fokus pada pengembangan Modul Projek P5 tersebut.

Yang menjadi sasaran dari kegiatan pelatihan adalah guru kelas 1 dan 4, guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) serta guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari sekolah dasar yang tergabung di Gugus 01 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk yang terdiri dari 40 guru dari 8 sekolah dasar. Di gugus 01 ini terdapat satu sekolah yang menjadi sekolah penggerak yaitu SDN 1 Loceret, sedangkan SD yang lain belum menjadi sekolah penggerak, yang terdiri dari: SDN 2 Loceret, SDN 1 Patihan 5, SDN Jatirejo , SDN 1 Tekenglagahan, SDN 1 Mungkung, SDN 2 Mungkung, dan SDN Tempel Wetan. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru Sekolah Dasar di Gugus 01 Kec Loceret Kabupaten Nganjuk sehingga mereka kurang memiliki keterampilan dalam mengembangkan modul P5. Masalah-masalah tersebut berupa; kurangnya pemahaman tentang kurikulum merdeka, kurangnya pemahaman tentang P5, kurangnya pemahaman dalam mengembangkan modul P5, belum memadainya kemapuan guru dalam menyusun tahapan pelaksanaan P5 dan asesmen dalam P5. Berbagai permasalahan sebagaimana dipaparkan di atas merupakan kondisi yang melatarbelakangi Tim PKM Prodi Pendidikan Bahasa Inggris berkolaborasi dengan ketua Gugus 01 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk melakukan kegiatan PKM dalam bentuk pelatihan “Pengembangan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kontekstual dan Holistik dengan metode Identifikasi-Modifikasi- Selaraskan (IMS) pada Guru SD di Gugus 01 Kecamatan Loceret”.

Adapun tujuan dari diselenggarakannya pengabdian ini adalah meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang kontekstual. Adapun tujuan spesifik dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: memperkenalkan paradigma kurikulum merdeka, menjelaskan tentang P5, memberikan bimbingan pada praktik mengembangkan modul P5, memberikan bimbingan meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan tahapan pelaksanaan P5 dan asesmen dalam P5 dengan menggunakan metode Identifikasi- Modifikasi-Selaraskan.

Pelatihan ini diawali dengan kegiatan persiapan yang meliputi kegiatan koordinasi dengan pengawas sekolah dan ketua Gugus 01 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk pada tanggal 28 Agustus 2023 untuk mendiskusikan tentang tempat, peserta dan materi pelatihan. Dilanjutkan dengan tahap persiapan materi dan lembar kerja pelatihan oleh tim PKM. Kegiatan selanjutnya adalah tahapan pelaksanaan. Pada tahapan ini peserta menerima materi tentang pengenalan kurikulum merdeka yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2023. Lalu penyampaian materi tentang modul P5 dan pelaksanaan penyusunan modul P5 dengan metode IMS pada tanggal 30 September 2023. Dalam kegiatan ini guru-guru menganalisa contoh modul P5, yang terdapat di Platform Merdeka Mengajar ataupun sumber yang lain yang relevan, menggunakan lembar kerja Identifikasi, Modifikasi dan Selaraskan. Setelah itu dilaksanakan presentasi kelompok. Dalam kegiatan ini perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan Identifikasi, Modifikasi dan Selaraskan yang telah dilakukan dalam kelompok.

Tahapan selanjutnya adalah penyusunan modul P5 secara mandiri tiap sekolah selama dua minggu dengan menggunakan lembar kerja yang telah disediakan dimana peserta merancang tema, topik, tujuan, rubrik akhir dan rencana aktivitas P5. Tahap akhir kegiatan pelatihan ini adalah tahapan evaluasi dan refleksi yang bertujuan untuk mengidentifikasi capaian, hambatan, dan praktik baik dalam pelatihan ini serta menilai kemampuan guru atas kegiatan penyusunan modul P5 menggunakan metode IMS yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2023. Dan untuk menilai kemampuan guru dalam melakukan kegiatan IMS ini digunakan rubrik penilaian lembar kerja.

Untuk melihat ketercapaian tujuan pelatihan digunakan rubrik penilaian lembar kerja dengan empat level keahlian, belum berkembang, sudah berkembang, mahir, dan sangat mahir. Berdasarkan lembar kerja IMS yang telah dikerjakan peserta dapat disimpulkan bahwa peserta berada pada tahap berkembang dan mahir. Pada tahapan berkembang ini berarti dalam melaksanakan identifikasi contoh modul P5 peserta mampu menuliskan sebagian besar komponen profil modul dengan tepat, sedangkan dalam tahapan mahir peserta mampu menuliskan seluruh komponen profil modul dengan tepat. Dan dalam tahapan modifikasi peserta dalam level berkembang sudah mampu menuliskan 1 rencana modifikasi dengan keterangan yang jelas, sedangkan dalam tahap mahir peserta mampu menuliskan 2 rencana modifikasi dengan keterangan yang jelas. Untuk tahapan selaraskan peserta dalam tahapan berkembang mereka mampu menjelaskan keterhubungan antara isu yang dibahas dengan tujuan projek saja, atau keterhubungan antara tujuan projek dengan kebutuhan sekolah saja, sedangkan dalam tahapan mahir peserta mampu menjelaskan keterhubungan antara isu yang dibahas, tujuan projek, dan kebutuhan sekolah.

Berdasarkan hasil pelatihan ini maka diperlukan kegiatan lanjutan agar peserta dapat mencapai tahapan sangat mahir dimana peserta sudah mampu menuliskan seluruh komponen profil modul dengan tepat dan detail serta mampu menjelaskan seluruh kesesuaian modul dengan jelas dan rinci dalam tahapan identifikasi. Sedangkan dalam tahapan modifikasi peserta mampu menuliskan 3 rencana modifikasi dengan keterangan yang jelas. Dan dalam tahapan selaraskan peserta mampu menjelaskan kesinambungan antara isu yang dibahas, tujuan projek, kebutuhan sekolah dengan penekanan pada aspek murid.

Untuk itu direkomendasikan kepada Berdasarkan pelaksanaan pelatihan ini, tim PKM merekomendasikan kepada: guru-guru SD di gugus 01 Kecamatan Loceret untuk mengembangkan modul P5 secara lebih lengkap lagi, yaitu melengkapi aktivitas-aktivitas belajar dalam tiap tahapan projek secara lebih rinci dengan asesmen yang sesuai agar dimensi dan elemen beserta sub elemen dari Profil pelajar pancasila yang disasar dalam P5 dapat dicapai secara lebih baik. Kemudian diharapkan guru-guru untuk lebih banyak membaca contoh-contoh modul P5 yang ada dan memodifikasinya sesuai kondisi sekolah agar nantinya mampu menyusun modul P5 secara mandiri. Kepada pengurus gugus 01 Kecamatan Loceret untuk mengadakan pelatihan lebih lanjut tentang penyusunan asesmen pada modul P5 beserta penyusunan rapor P5. Dan untuk tim pemateri agar dapat menyusun materi pelatihan yang lebih praktis tentang penyusunan asesmen dalam aktovitas belajar dalam tahapan P5 dan penyusunan rapor P5.

Berikut ini gambar-gambar kegiatan pelatihan:

Gambar 1. Penyampaian Materi IKM
Gambar 2. Kegiatan peserta dalam kelompok melaksanakan metode IMS
Gambar 3. Kegiatan peserta dalam kelompok melaksanakan metode IMS
Gambar 4. Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Gambar 5. Foto Bersama peserta Pelatihan

(Yunik Susanti¹, Diani Nurhajati², Dewi Kencanawati³, Rika Riwayatiningsih⁴, Candra Iman Asrori⁵, Diky Ari Pratama6)