PKM PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH DI KELURAHAN POJOK KOTA KEDIRI

Dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat, banyak program terobosan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Di perlukan kerjasama yang konprehensif antara pemerintah, perguruan tinggi dan masyarkat. Kegiatan PkM Dosen dari perguruan tinggi merupakan salah satu cara pemberdayaan masyarakat yang merupakan tridharma perguruan tinggi. Masyarakat yang semakin konsumtif karena dengan adanya hal-hal yang instran merupakan kondisi yang apabila tidak akan diperbaiki maka masyarakat tidak memiliki kreatifitas. Salah satu pemberdayaan masyarakat adalah dengan memberdayakan perempuan dibidang ekonomi yang menjadi indikator kesejahteraan keluarga.

Seringkali ibu rumah tangga sebagai   pihak   yang   melakukan   pengelolaan   ekonomi rumah  tangga  memiliki  keterbatasan waktu,  tenaga  dan  sumber  daya.  Sementara pihak suami memiliki tanggung jawab sebagai penopang utama ekonomi rumah tangga. Suami juga memiliki keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan  hidup  rumah  tangga. Salah  satu  terobosan  alternatif  untuk  memberdayakan  ibu rumah  tangga  adalah dengan  pemanfaatan limbah rumah tangga yaitu minyak jelantah menjadi suatu barang yang berguna dan dapat di jual untuk menambah perkeonomian keluarga. Pemanfaatn minyak jelantah selain salah satunya adalah dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Limbah minyak jelantah yang mencemari lingkungan akan dapat di olah dan dapat menjadi komoditi yang menguntungkan.

Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah

1) memberikan edukasi tentang pengolahan limbah keluarga yaitu minyak jelantah

2) memberikan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi

3) memberikan penyuluhan pembukuan usaha   untuk keluarga

4) memberikan penyuluhan pada ibu rumah tangga untuk akan pemanfaatan waktu   luang dengan produktif. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dan dilaksanakan dalam bulan September – Desember 2022.

Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat adalah diskusi dan praktek (learning by doing) dan juga gabungan keduanya. Metode tersebut diharapkan mampu untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam pembuatan lilin aroma terapi dan juga penghitungan keuntungan apabila lilin aroma terapi tersebut di perjual belikan.

Gambar 1. Penyampaian materi
Gambar 2. Pemaparan materi kewirausahaan dan pemanfaatan minyak jelantah

Pada pelaksanaan PKM pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi melalui pengambilan data awal untuk menjaring pemahaman ibu rumah tangga tentang minyak jelantah baik pemanfaatan maupun pengelolaan pasca minyak jelantah tidak digunakan. Peserta Pelatihan Ibu Rumah tangga  yang di laksanakan selama bulan November dan Desember   yang melibatkan 20   ibu rumah tangga yang akan di beri pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Pada langkah awal, diketahui bahwa 90% peserta belum memanfaatkan minyak jelantah atau minyak sisa dari limbah rumah tangga, sebagian besar mereka membuang minyak jelantah sehingga berpotensi pencemaran lingkungan. Dari hasil survey dapat di identifikasikan. Hampir 80% peserta memanfaatkan minyak secara berulang ulang untuk memasak dengan alasan supaya ekonomis dan mengantisipasi harga minyak yang mahal.

Gambar 3. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi

Kegiatan pelatihan ini berupa

1) Pemberian materi dampak limbah minyak jelantah bagi lingkungan dan kesehatan

2) Pelatihan dengan langkah pengenalan alat dan bahan

3) Proses pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah.

4) Evaluasi kegiatan

Adapun alur dari pembuatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi pada pelatihan ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Alur Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah

Tahapan dalam pembuatan lilin aroma terapi berbahan minyak jelantah adalah sebagai berikut :

Menyiapkan bahan sebagai berikut :

a) Minyak sisa memasak (minyak jelantah), untuk menghilangkan bau bisa dengan menggoreng dengan tepung bekas atau bisa dengan menggunakan arang disamping bau hilang juga mencerahkan warna minyak jelantah. Siapkan sekitar 150 ml.

b) Bubuk stearin (pengeras minyak) secukupnya. Bisa membeli di toko kimia.

c) Krayon bekas atau pewarna makanan alami sebagai pewarna lilin.

d) Essential oil atau bisa diganti dengan bibit minyak wangi sesuai dengan selera

e) Benang katun untuk sumbu.

f) Lidi atau tusuk gigi agar sumbu bisa berdiri tegak.

g) Gelas kaca kecil untuk tempat lilin.  h) Alat yang digunakan adalah kompor, panci, timbangan.

Adapun cara pembuatan lilin aroma terapi berbahan minyak jelantah bekas adalah sebagai berikut :

1) Siapkan minyak jelantah, lebih baik bila minyak jelantah sudah dijernihkan bisa dengan menggoreng dengan tepung bekas ataupun dengan menggunakan arang.

2) Panaskan kompor dengan api kecil lalu panasnya minyak jelantah 150 ml, tampbahkan dengan stearin dan aduk pelahan dengan merata kemudian matikan api.

3) Masukan potongan potongan dari krayon bekas untuk pewarna dan juga essential oil sebelum minyak mengeras.

4) Masukan dalam gelas gelas kecil yang sudah di beri sumbu yang bisa digantung dengan lidi atau tusuk gigi.

5) Diamkan sampai minyak dingin dan mengeras. Lilin aroma terapi sudah siap digunakan

Gambar 5. Praktek pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah

Pelatihan membuat lilin aroma terapi dari bahan minyak jelantah mendapatkan respon yang baik dari peserta pelatihan, dikarena selama ini ibu rumah tanggga banyak yang belum  memahami  pemanfaatan  minyak jelantah.  Hal  ini  ditunjukan  dengan  peserta mengikuti pelatihan dengan penuh antusias dan mencoba sendiri untuk praktek pembuatan lilin aroma terapi.   Setelah pelatihan dilakukan evaluasi kegiatan untuk mengetahui pemahaman peserta tentang minyak jelantah baik pemanfaatannya maupun bahayanya apabila selalu digunakan dalam berulang ulang dalam memasak.

Gambar 6. Peserta dan narasumber pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah

(Rr.Forijati, Sugiono, M.Anas, M. Muchson, Subagio, Endah Sulistyowati/ MPE UNP Kediri)